blank
PONDASI : Pelaksanaan tahap I renovasi Masjid Agung Baitunnur, Kota Blora, berjalan lancar dengan penanaman besi beton tiang pancang dan pondasi. Foto : Wahono

BLORA – Pembangunan renovasi Masjid Agung Baitunnur di kompleks alun-alun, Kota Blora, berjalan lancar. Sampai Kamis (30/8), sejumlah besi beton tiang pancang sudah berdiri, dan terus digarap.

Menurut Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Perhubungan (Dinperkimhub) setempat, H. Syamsul Arief, pembangunan akan rampung tepat waktu pada 10 Desember 2018.

Menurut Syamsul, program renovasi masjid dilaksanakan dua tahap, tahap pertama pada tahun anggaran (TA) 2018, dan tahap II pada TA 2019 dengan total dana Rp 21 miliar lebih.

“Sering saya cek, sejauh ini pelaksanaan pekerjaan tahap I berjalan lancar,” jelas Kepala Dinperkimhub Kabupaten Blora.

Jika nanti renovasi selesai, lanjutnya, Masjid Agung Baitunnur akan mampu menampung lebih banyak jamaah, bisa menambah sekitar 400-an orang.

“Besok kalau pembangunan selesai, akan bisa menampung sekitar 2.000 jamaah,” jelasnya.

Syamsul menambahkan, TA 2018 ini Pemkab mulai merenovasi Masjid Agung Baitunnur, Kota Blora. Pekerjaan saat ini, adalah tahap I, fokus pelaksanaan pada pondasi dan tulang beton.

Dua Sekolah

Dengan pelaksanaan renovasi itu, membuktikan rencana yang sudah digulirkan sejak 13 tahun lalu (2005) dan selalu gagal, kini mulai sudah terealisasi dengan meratakan dua bangunan sekolah di barat masjid.

Syamsul menambahkan, untuk renovasi tahap I Pemkab menyediakan anggaran Rp 5,444 miliar dengan masa kontrak 180 hari (10 Desember 2018), renovasi tahap II akan dilaksanakan tahun depan (2019).

Diberitakan sebelumnya, dalam renovasi itu akan tetap mempertahankan fisik bangunan kuna bersejarah, sehingga dalam pelaksanaan perlu kehatian-hatian dan kecermatan.

Pemkab Pada 2005,  sudah merencanakan pendirian pusat kegiatan Islam itu (Islamic Canter) dengan pembelian tanah dari dana anggaran APBD ketika itu (2005) senilai Rp 4,5 miliar, namun rencana itu gagal.

Bahkan  Pemkab dan DPRD sudah sepakat membali tanah milik warga, Tanah itu persis di sebelah kiri masjid, sudah terjadi tawar menawar, dan tercapai kesepakatan, tapi rencana itu bubar jalan.(suarabaru.id/wahono)