blank
Personel Polsek Jatisrono Polres Wonogiri, mendatangi lokasi tempat korban Mitro Wiyono yang terbakar dan terjerumus ke dalam jurang. Ini terjadi, ketika api pembakaran sampah berkobar dan menjebaknya.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kakek Mitro Wiyono (74) mengalami nasib tragis. Warga Dusun Joho RT 15/RW 4, Desa dan Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri ini, Rabu petang (29/8), tewas setelah terbakar oleh api pembakaran sampah yang dia buat di kebunnya sendiri. Korban terjebak oleh api pembakaran sampah yang berkobar meluas tidak terkendali.
Mitro Wiyono yang usianya telah uzur ini, tidak berdaya untuk menyelamatkan diri, karena terjerumus ke dalam jurang dan terkepung oleh kobaran api dari semua penjuru mata angin. Keterangan dari lokasi kejadian menyebutkan, Kakek Mitro Wiyono sejak pagi telah bekerja di kebunnya, yakni melakukan pembersihan sampah dan reruntuhan daun bambu yang mengering serta berserakan di areal kebun miliknya.
Kejadiannya bermula ketika dia membersihkan sampah di kebunnya. Dia ditemani tetangganya yakni Kidjo (70) warga Dusun Joho RT 16/RW 4, Desa dan Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Sekitar pukul 09.00 Kidjo mengajak Mitro pulang untuk istirahat. Tapi dia menolak karena masih akan meneruskan upaya pembersihan sampah di kebunnya. ”Belum mau pulang, karena masih akan menyelesaikan pemersihan sampah di kebunnnya,” tutur Kidjo kepada petugas Polsek Jatisrono yang datang ke lokasi untuk melakukan penanganan dan meminta keterangan dari saksi-saksi.
Sekitar 10 menit kemudian, tatkala Kidjo mulai beranjak mendahului pulang, mendadak mendengar teriakan korban: ”Tulung, tulung, aku kobong…..(Tolong, tolong, saya terbakar.” Mendengar teriakan tersebut, Kidjo kembali ke arah sumber teriakan, yakni ke kebun Mitro dan melihat korban terjerumus ke jurang yang dikelilingi api pembakaran sampah. Merasa tak kuasa memberikan pertolongan sendirian, Kidjo pun berteriak-teriak minta pertolongan warga sekitar. Datanglah kemudian cucu korban bernama Baruna (20) yang diikuti oleh para tetangga.
Pertolongan segera diberikan untuk mengevakuasi korban dari jurang yang dikepung kobaran api. Tidaklah mudah untuk melakukan percepatan pemadaman api dalam upaya menyelamatkan korban, karena terkendala di lokasi tidak tersedia air. Ketika korban berhasil dievakuasi, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Amal Sehat di Kecamatan Slogohimo.
Mitro kemudian dirujuk ke RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Namun karena mengalami luka bakar parah, korban meninggal Rabu petang (29/8) pukul 16.00. Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Jatisrono AKP Sali, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, dari hasil penanganan di lokasi kejadian dan penuturan para saksi, tragedi korban tewas ini, dipicu oleh tindakan kurang hati-hatinya Kakek Mitro. Dia tidak memikirkan dampak ketika sampah yang dibakar kemudian berkobar meluas oleh tiupan angin, dan menjebak dirinya. Diduga, Kakek Mitro telah berupaya menyelamatkan diri, tapi malah terjerumus ke jurang.(suarabaru.id/bp)