blank
Menandai pembukaan Diklatsar Linmas, Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) berkenan menyematkan atribut tanda peserta. Ini dilakukan bersamaan dengan upacara pembukaan yang digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Sejarah baru bagi Kabupaten Wonogiri, putra-putri anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Wonogiri, diprioritaskan masuk nominasi calon penerima bantuan beasiswa, manakala berpestasi dan menginginkan studi lanjut ke jenjang Perguruan Tinggi Negeri (PTN), atau ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terakreditasi A. Kepada mereka, akan diberikan bantuan dana beasiswa masing-masing sebesar Rp 12 juta per tahunnya.
Demikian dikatakan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Selasa (28/8), tatkala memberikan sambutan pada upacara pembukaan pendidikan latihan dasar (Diklatsar) bagi para anggota Linmas Desa/Kelurahan se-Kabupaten Wonogiri Tahun 2018. Kata Bupati, pemerintah Kabupaten Wonogiri tidak diskriminasi dalam mengapresiasi putra daerah, terlebih lagi yang mempunyai kelebihan kepintaran dan kecerdasan.
Gelar upacara pembukaan Diklatsar Linmas, dilaksanakan di Pendapa Kabupaten Wonogiri, ditandai dengan penyematan atribut tanda peserta kepada perwakilan anggota Linmas pria dan wanita. Ikut hadir, Dandim 0728 Wonogiri yang diwakili Pjs Pasi Ops Letda (Inf) Nurhadi, Kapolres yang diwakili Kasat Sabhara AKP Suyono beserta jajaran Forkompinda, Kepala Satpol-PP Waluyo beserta para pimpinan dinas dan instansi terkait.
Kepala Satpol-PP, Waluyo, menyatakan, Kabupaten Wonogiri sekarang ini memiliki 8.164 orang anggota Linmas. Pada Tahun 2017 lalu, sebanyak 600 personel telah menjalani diklatsar, dan pada tahun 2018 ada sebanyak 200 personel lagi yang mengikuti Dilatsar. Tujuannya, untuk membekali para anggota tentang pemahaman tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Linmas, pembekalan dalam upaya mempertebal jiwa dan semangat patroitisme nasionalisme, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Diklatsar Linmas ini, dilaksanakan selama dua hari, yakni Tanggal 28 samai dengan 29 Agustus 2018, melibatkan instruktur dari personel TNI, Polrii, Pemadam Kebakaran (Damkar), Palang Merah Indonesia (PMI), dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Institusi Limnas menjadi ujung tombak dalam turut serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), dengan memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat. Bersama dengan aparat keamanan dan elemen masyarakat yang lain, Linmas dituntut dapat memberikan pengabdian dan dharma bakti untuk menciptakan situasi yang kondusif, karena tugas pengamanan tidak hanya dibebankan kepada institusi Polri dan TNI saja. Melalui Diklatsar ini, mereka dilatih untuk terampil dan memiliki skil yang berkaitan dengan tupoksinya, termasuk cakap dalam penanggulangan bencana.
Diingatkan oleh Bupati, sekarang tidak terbatas pada gangguan keamanan yang berisfat tradisional dan konvensional, tapi kejahatan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan kemajuan teknologi. Kepada para personel Linmas dituntut untuk peka dalam menyikapi kemunculan trend ancaman keamanan yang berkemajuan, termasuk tindak pelecehan seksual kepada anak-anak. Para personel Linmas, diseru untuk siap dalam turut serta melakukan pengamanan terkait dengan datangnya tahun politik yang akan dilaksanakan Pilpres dan Pileg Tahun 2019 secara serentak di seluruh Tanah Air.(suarabaru.id/bp)