blank
Petugas TRC dari BPBD Wonogiri bersama relawan siaga bencana dari FPRB, berupaya memadamkan api kebakaran hutan, dan membuat celah (ilaran), untuk melokalisasi api agar tidak meluas.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Terjadi lagi kebakaran hutan negara dan areal hutan rakyat di Kabupaten Wonogiri. Kali ini, melanda di tiga wilayah kecamatan, yaitu di Kecamatan Eromoko, Wuryantoro dan Kecamatan Wonogiri Kota. Ini menjadi kebakaran yang ke 47 kalinya di Kabupaten Wonogiri selama 8 bulan terakhir ini. Tidak ada korban jiwa, karena lokasi kebakaran hutan relatif berjarak jauh dari pemukiman warga. Upaya pemadaman api, mengalami kendala karena di lokasi tidak tersedia air, dan di sejumlah titik api kebakaran, letaknya sulit dijangkau karena tidak ada akses jalan.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, kebakaran hutan di tiga wilayah kecamatan tersebut berlangsung Senin (27/8). Lahan yang terbakar sebagian dimiliki rakyat, dan sebagian lainnya merupakan areal hutan milik negara yang dikelola Perhutani. Tiga areal hutan yang terbakar, pertama, berada di lahan hutan rakyat di Dusun Secang, Desa Ngunggahan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, dengan luas terbakar 1 Hektare (Ha). Titik api terlihat sekitar pukul 07.00, awalnya membakar rumput dan semak belukar yang mengering. ”Karena tidak ada upaya pemadaman dengan segera, akhirnya api menjalar dan meluas,” jelas Bambang Haryanto, sembari menambahkan api berhasil dipadamkan pada pukul 10.15.
Kebakaran hutan rakyat kedua, berada di Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Titik api terlihat pukul 10.00, dan langsung mendapatkan penanganan pemadaman. Ini terjadi, karena Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD bersama relawan siaga bencana yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), setelah selesai tugas pemadaman di Kecamatan Eromoko, langsung berpindah menangani pemadaman di Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro. ”Api dapat dipadamkan sekitar  pukul 10.40,” tegas Kepala BPBD Wonogiri Bambang Haryanto. Areal yang terbakar seluas sekitar 0,5 Ha, api dapat segera dilokalisasi dan dipadamkan, serta tidak sempat meluas ke mana-mana.
Lokasi kebakaran hutan ketiga, berada di Lingkungan Pencil, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri. Api membakar lahan hutan milik negara yang dikelola oleh Perhutani. Lokasinya berada di Petak 14 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cubluk Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri. Titik api kebakaran hutan terlihat dengan adanya kepulan asap yang mengangkasa dari kejauhan, Senin siang (27/8) pukul 13.00. Setelah didatangi ke lokasi, ternyata api telah membakar semak belukar dan rumput yang mengering serta tanaman tegakan (pohon inti) areal hutan seluas sekitar 0,5 Ha. ”Api dapat dipadamkan pada pukul 14.45,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. Upaya pemadaman dilakukan secara terpadu, melibatkan TRC dari BPBD, para relawan siaga bencana FPRB, personel dari RAPI (Radio Antar-Penduduk Indonesia), mandor hutan Perhutani, anggota Pramuka, dibantu personel dari Koramil dan Polsek, pamong desa dan warga masyarakat tepi hutan.
Penyebab kebakaran masih diselidiki petugas. Diduga, karena api dari pembakaran sampah yang berkobar meluas tidak terkendali, sebab terkena tiupan angin kencang. Kondisi semak belukar dan rumput di lahan hutan yang mengering pada musim kemarau sekarang ini, berpotensi rawan kebakaran. Disayangkan, manakala ada pemahaman pembakaran sampah sengaja diperlukan, untuk membersihkan lahan.(suarabaru.id/bp)