blank
Jafri Sastra (kiri/dok)

SEMARANG – PSIS Semarang melakukan keputusan besar dalam jeda kompetisi Liga 1 dengan menendang head coach Vincenzo Alberto Annese dan memperkenalkan Jafri Sastra sebagai pengganti di mes Laskar Mahesa Jenar Jalan Semeru Dalam 01, Kamis (23/8). Keberadaan pria kelahiran Payakumbuh 51 tahun silam itu bukan instan di meja manajemen klub. Jafri menceritakan dirinya ditelpon General Manager PSIS Wahyu ”Liluk” Winarto hanya beberapa jam setelah dipecat dari klub Liga 2, Persis Solo, pada 15 Agustus.

Mantan pemain PSP Padang di era kompetisi Perserikatan 80-an itu mendapat tawaran melatih PSIS saat baru saja mendarat di Bandara Internasional Minangkabau Padang. Jafri saat itu langsung mengurungkan niat pulang ke Payakumbuh dan menetap di Padang untuk terbang ke Kota Semarang esok harinya. ”Sebenarnya saya tahu kabar pemecatan saya di Persis  sejak final timnas U-16 di Piala AFF, pada 12 Agustus. Namun, saya baru resmi meninggalkan klub dengan membawa barang-barang tiga hari setelahnya,” ungkap mantan pelatih Persipura Jayapura itu.

Sepekan setelah pertemuan dengan manajemen PSIS tersebut, Jafri secara resmi meneken kontrak berdurasi lima bulan alias hingga Desember nanti. Baginya, Kota ATLAS bukan tempat yang asing. Sebab, semasa menjadi pemain di kompetisi Perserikatan dirinya sering menghadapi PSIS di Stadion Diponegoro.

Trek rekor kepelatihan pria yang membawa juara Mitra Kukar di Piala Jenderal Soedirman 2015 lalu itu memang tidak terlalu mentereng. Dia dipecat dari Persis setelah gagal memberikan kemenangan dalam lima laga Laskar Samber Nyawa di Liga 2 dan kalah pada babak 128 besar Piala Indonesia. Namun, skuad Kota Begawan masih bercokol di peringkat kedua grup barat dengan raihan 22 poin dari 13 pertandingan.

”Saya mengikuti persaingan di Liga 1 meski aktif menangani tim di Liga 2. Saya sedikit banyak sudah tahu karakter PSIS. Ke depan saya ingin mengenal pemain lebih dekat untuk memperoleh hasil maksimal,” ungkap Jafri. Selain Jafri, PSIS memperkenalkan pelatih fisik yang baru, Budi Kurnia. Pria ini dua hari terakhir mengajukan pengunduran diri dari Persis. (rr)