blank
Sosialisasi Pemutakhiran Daftar Pemilih melalui Perekaman KTP Elektronik bagi pemilih pemula yang digelar di Hotel Prime Biz, Kamis (23/8). (suarabaru.id/nino moebi)

TEGAL – Komisi Pemilihan Umum Kota Tegal, menargetkan sebanyak 4.000 pemilih pemula tercantum dalam Daftar Pemilih Tambahan pada Pemilu 2019 mendatang.

Hal itu, terungkap dalam Sosialisasi Pemutakhiran Daftar Pemilih melalui Perekaman KTP-el bagi pemilih pemula yang digelar di Hotel Prime Biz, Kamis (23/8).

Hadiri Ketua KPU Kota Tegal Agus Wijonarko didampingi Komisioner KPU Arisandi Kurniawan, Kepala Disdukcapil Kota Tegal Basuki, serta dihadiri perwakilan murid SMA/SMK sederajat di Kota Tegal.

Komisioner KPU Arisandi Kurniawan menjelaskan, menghadapi Pemilu 2019 pihaknya menyatakan tidak akan melakukan coklit data pemilih mengingat Kota Tegal sudah menggelar Pilkada Serentak 27 Juni lalu. Sebab, DPT Pemilu 2019 sudah ditetapkan sehingga untuk ke depan tinggal menunggu penyempurnaan adanya Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) melalui kerjasama dengan Disdukcapil dalam melakukan perekaman data KTP-el.

“Berdasarkan ketentuan, KPU tidak boleh mencetak surat suara melebihi DPT, karena pencetakan surat suara mengacu DPT ditambah dua persen,” tutur Arisandi.

Kepala Disdukcapil Kota Tegal, Basuki menyampaikan, berdasarkan data base Disdukcapil sekitar 4.300 pelajar sekolah berpotensi menjadi pemilih pemula pada bulan April 2019. Menurutnya, selain potensi pemilih pemula berstatus pelajar sekolah yang belum melakukan perekaman data KTP-el tersebut juga terdapat sekitar 1800 pemilih yang masuk kategori pemilih usia milenial. Yakni, pemilih yang belum melakukan perekaman data dengan kisaran usia 18-19 tahun pada April 2019 mendatang.

“Untuk mengoptimalkan perekaman data KTP-el, kami akan jemput bola ke semua sekolah dan menggelar pelayanan saat Car Free Day di alun-alun dan balai kota lama,” terangnya.

Ketua KPU, Agus Wijonarko menambahkan, dibandingkan DPT Pilkada 2018 jumlah DPT pemilu 2019 diakui mengalami penurunan sebanyak 4000 pemilih. Sebab, berdasarkan hasil analisa dan evaluasi turunnya jumlah pemilih dipicu masih banyaknya pelajar sekolah yang lahir 17 April 2002 (masuk usia 17-red) namun belum perekaman KTP-el. Sehingga, melalui koordinasi dan kerjasama dengan Disdukcapil pihaknya akan mengoptimalkan perekaman data sebagai acuan peningkatan partisipasi pemilih.

“Dari data saat ini, tercatat 3.556 pelajar belum melakukan perekaman KTP-el sehingga tidak bisa dimasukkan DPT. Tapi, bisa diupayakan menjadi DPTb,” tandasnya.(suarabaru.id/nin)