blank
Kebakaran hutan negara dan hutan rakyat, terjadi lagi di Kabupaten Wonogiri. Lokasinya menyebar di empat terpisah di 3 wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kebakaran hutan negara dan hutan rakyat, terjadi lagi di Kabupaten Wonogiri. Kali ini terjadi di empat lokasi terpisah di tiga wilayah kecamatan. Hutan negara yang terbakar berada di Petak 68 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dawungan, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Purwatoro, dan di Alas Kethu Petak 32 RPH Pulosari BKBH Wonogiri. Kemudian kebakaran hutan rakyat berlokasi di Dusun Geran, Desa Jendi, dan di Desa Nambangan, semuanya di wilayah Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Ada dugaan dua penyebab terjadinya kebakaran hutan. Pertama, karena disebabkan dari api pembakaran sampah yang membesar tidak terkendali tatakala ditiup angin kencang. Kedua, dugaan kebakaran dari api balon udara yang diterbangkan dalam merayakan peringatan HUT Ke 73 Kemerdekaan RI, dan jatuh di areal hutan dan kemudian memicu terjadinya kebakaran.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, kebakaran hutan rakyat berlokasi di dua tempat. Yakni kebakaran hutan rakyat di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, lokasinya berada di sepanjang tepian ruas jalan raya Wonogiri – Solo Kilometer (Km) 8. Api dapat dipadamkan Minggu malam (19/8) sekitar pukul 19.40, oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri bersama para relawan siaga bencana dari unit Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Wonogiri, dibantu pamong desa, personel Koramil dan Polsek serta warga masyarakat. Api cepat dapat dipadamkan, karena lokasinya mudah dijangkau oleh mobil damkar. ”Areal yang terbakar sekitar seperempat Hektare dengan tanaman tegakan jenis pohon Jati,” jelas Bambang Haryanto. Selanjutnya kebakaran hutan rakyat juga terjadi di Dusun Geran, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dapat dipadamkan Minggu malam (19/8) pukul 19.45. Langkah pemadaman dilakukan oleh para relawan siaga bencana yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan TRC dari BPBD Kabupaten Wonogiri, dibantu para relawan dari Sentral Komunikasi (Senkom) Mitra Polisi, relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI), pamong desa dan warga masyarakat. Lahan yang terbakar seluas sekitar setengah Hektare, dengan tanaman tegakan pohon Jati dan Sengon.
Kebakaran di areal hutan negara di Petak 68 RPH Dawungan BKPH Purwantoro, lokasinya berada di pegunungan wilayah Dusun Guno Kidul, Desa Guno, Kecamatan Jatiroto (50 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Warga mengatakan, api terlihat berkobar Minggu siang (19/8) sekitar pukul 12.30. ”Tapi itu baru dilaporkan ke kita pukul 16.00,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. Para relawan siaga bencana yang tergabung dalam TRC, kesulitan mencapai lokasi kebakaran, karena medannya sulit, tidak ada prasarana jalan dan posisinya di lereng puncak pegunungan dengan tebing terjal yang sulit dijangkau. Luas areal hutan yang terbakar sekitar 10 Ha lebih, dengan tanaman tegakan (inti) terdiri atas pohon Pinus, Jati dan Sonokeling.
Warga masyarakat diseru untuk meningkatkan kewaspadaannya, agar kobaran api kebakaran hutan tidak meluas ke wilayah pemukiman. Sruan ini disampaikan Camat Jatiroto, Andika Krisnayana, bersama jajaran Forkompincam dan pamong desa. Kebakaran hutan negara selanjutnya, terjadi di Petak 32 RPH Pulosari, BKH Wonogiri seluas sekitar 1,5 Ha dengan tanaman tegakan pohon Kayu Putih. Api kebakaran hutan di RPH Pulosari ini, berhasil dipadamkan Minggu malam (19/8) pukul 20.00.(suarabaru.id/bp)