blank
Upacara HUT Ke 73 Kemerdekaan RI di Sungai Progo, (Suarabaru.id/dh)

MAGELANG– Berbeda dengan upacara biasanya, kali ini karyawan berikut tamu Puri Asri Hotel dan pemandu Progo Rafting menggelar upacara bendera memperingati HUT Ke 73 Kemerdekaan RI di Sungai Progo, Jumat (17/8).
Tata urutan upacara sama dengan upacara pada umumnya. Yang membedakan upacara berlangsung di sungai dan perahu karet ditata rapi di pinggir sungai. Seusai upacara mereka langsung mengikuti tiga lomba khas Agustusan yang juga diadakan di atas air. Antara lain gebuk bantal, makan kerupuk, dan tarik perahu.

Manager Marketing Progo Rafting, Isnu Priyatno mengatakan, sebagai penyedia usaha jasa yang sehari-hari bersentuhan dengan sungai, mereka terpanggil untuk menyelenggarakan upacara 17 Agustus di air. Selain cara yang berbeda, upacara ini juga sebagai wujud kecintaan pada Indonesia.
‘’Kalau upacara di darat sudah umum, kita ingin yang beda dengan upacara di air. Kita ajak pemuda sekitar Hotel Puri Asri untuk ikut, dan kebetulan juga banyak dari tamu/wisatawan yang menginap tertarik ikut,’’ ujarnya.

Upacara di air ini sekaligus mengenalkan destinasi wisata air di Magelang. Khususnya wisata minat khusus berupa arung jeram (rafting) yang dapat memberi kesan mendalam bagi wisatawan. ‘’Juga mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan menjaga sungai beserta ekosistem di dalamnya. Menjaga sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai atau mengotori sungai dengan limbah. Kalau sungai dapat terjaga, makanan ikan di dalamnya pun akan terjaga,’’ terangnya.

GM Hotel Puri Asri, Fransisca Sudarmono menerangkan, upacara di Sungai Progo ini sebagai ungkapan rasa cinta tanah air sekaligus mengenalkan destinasi wisata air. Termasuk menjaga lingkungan agar tetap asri dengan selalu menjaga sungai.
‘’Upacara itu diikuti berbagai kalangan. Bahkan, ada pula tamu dari Belanda yang ikut upacara. Ini kan luar biasa, kita beda-beda tapi tetap satu jua (Bhineka Tunggal Ika) dengan upacara bendera di sungai,” ungkapnya.

Menurutnya, upacara di sungai ini dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta rasa memiliki kekayaan Indonesia berupa sungai. ‘’Sungai aset kita yang sangat berharga. Maka, jangan kotori sungai dengan sampah atau limbah. Mari kita jaga bersama, termasuk ekosistem di dalamnya,’’ pintanya. (Suarabaru.id/dh)