blank
Upacara malam pengukuhan Paskibra Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, digelar di halaman SMK Negeri 1 Jatiroto. Camat Jatiroto, Andika Krisnayana (mengenakan peci) menandainya dengan memakaikan sabuk kendit ke perut personel Paskibra.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Upacara malam pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Rabu malam (15/8), digelar dengan menyertakan penyalaan api lilin yang membentuk konfigurasi angka 73. Angka 73 ini, memberikan penggambaran HUT Ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2018.
Pengukuhan digelar di halaman tengah SMK Negeri 1 Jatiroto (40 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Tampil menjadi pembina upacara, Kapolsek Jatioroto Iptu Unggul. Bersama Danramil Jatiroto Kapten (Inf) Sriyono dan Camat setempat Andika Krisnayana, dilakukan pemakaian kendit sabuk Paskibra kepada sebanyak 70 siswa yang terpilih menjadi Paskibra. Jumlah 70 siswa ini, sesuai dengan formasi barisan 17, barisan 8, dan barisan 45. Kapolsek Iptu Unggul pada malam pengukuhan tersebut, berkenan menyerahkan pula pedang komando kepada Komandan Paskibra, Leo Roland, siswa dari Kelas 10 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK Negeri 1 Jatiroto.
Danramil Kapten (Inf) Sriyono dan Kapolsek Iptu Unggul, tampil memberikan sambutan pembekalan kepada para personel Paskibra yang berbaris rapi membentuk format huruf U. Kepada mereka, sebelumnya diberikan pertanyaan: ”Apa kalian sanggup menjadi Paskibra ?,” yang dijawab serentak: ”Siap, sanggup.” Mereka kemudian dipandu oleh Iptu Unggul untuk mengucapkan ikrar Putera Indonesia, yang terdiri atas tujuh butir kalimat pengakuan bermuatan nilai-nilai prasetya (kesetiaan). Juga diteriakkan yel-yel: ”Siapa kita ?” dijawab ”Siap, Paskibra.”
Menurut Kepala SMK Negeri 1 Jatiroto, Gunarsi, 70 personel Paskibra semuanya siswa SMK Negeri 1 Jatiroto. Mereka dipilih melalui seleksi, dan dilatih intensif oleh instruktur dari personel TNI Koramil dan anggota Polsek Jatiroto, dengan pendamping Wakasek Kesiswaan Maryono, berikut Pembina Osis Bahrudin dan Nina Hartanti. ”Kini mereka menjalani karantina di sekolah, setelah sebelumnya berlatih intensif selama 23 hari,” jelasnya. Rencananya, Jumat (17/8), akan bertugas melakukan pengibaran bendera merah putih pada upacara puncak peringatan detik-detik proklamasi, dan petang harinya melakukan penurunan bendera.
Kapolsek Iptu Unggul yang berpengalaman menjadi tim seleksi dan pembina Paskibra tingkat Kabupaten Wonogiri, menyatakan, personel Paskibra merupakan siswa pilihan. Yang memiliki semangat patang menyerah, menjunjung tinggi sikap disiplin, dan kuat mental spiritual, serta punya kesamaptaan jasmani yang bugar. Terbukti ada dua siswi yang meskipun sakit karena kecelakaan, tetap ikut dalam pelatihan dan pengukuhan. Kapolsek yang merasa haru, spontan memanggilnya ke depan dan kepadanya diberikan hadiah. Ketika ada yang diminta push up karena berbuat salah, semua anggota Paskibra serentak ikut serta push up, dengan meneriakkan semangat korsa demi kesetiakawanan.
Berbanggalah kalian menjadi Paskibra, sebab mendapat kepercayaan tugas mulia melakukan pengibaran bendera pada upacara detik-detik peringatan kemerdekaan Indonesia. Dalam upacara pengukuhan tersebut, ikut dihadirkan pula para orang tua siswa Paskibra. Sebagai orang tua, Warseno dan Sri Sundari, menyatakan bangga anaknya terpilih menjadi Paskibra.(suarabaru.id/bp)