blank
BORGOL : Anggota Satuan Sabhara Polres Blora, dilatih secara khusus bela diri tongkat dan borgol, sebagai penguatan profesionalisme dan melindungi masyrakat. Foto : Wahono

BLORA – Usai pengamanan Pilkada Jetang 2018, anggota Satuan Sabhara Polres Blora memang masih cukup terlatih, dan berotot. Namun menjelang Pemilu 2019 mereka harus kembali menjalani latihan peningkatan kemampuan bela diri.

Latihan bela diri itu, digelar di halaman belakang Mapolres, usai apel rutin pagi. Dalam latihan penguatan fisik diawasi oleh Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres setempat.

“Pemilu 2019, Polri mempunyai tanggungjawab tugas yang berat, maka kekuatan fisik harus terjaga,” kata Kapolres Blora melalui Kasat Sabhara AKP Sutarjo, Senin (13/8).

Maka untuk menjaga profesionalisme saat bertugas, salah satunya dengan latihan bela diri secara rutin, dengan peningkatan gerakan pencak silat dan kekuatan fisik lainnya.

Menurut AKP Sutarjo, tidak hanya dibekali ketahanan fisik saja, mental, kesabaran dan langkah-langkah tegas juga diajarkan. Latihan lain, dengan membuka tenaga dalam yang mereka miliki, dan diajarkan oleh instruktur.

“Pmeilu 2019 masih tahun depan, tapi fisik anggota harus tetap tegar mulai sekarang,” tambahnya.

Mengaji

Tidak hanya itu, khusus bagi anggota yang beragama Muslim, selain harus rutin berlatih silat juga wajib memperdalam ilmu agama seperti mengaji bersama, olah nafas dan doa agar selalu dijaga dari marabahaya.

Kasat Sabhara Polres Blora menambahkan, anggota Polri adalah garda terdepan dalam upaya memelihara situasi kamtibmas, dengan menomorsatukan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk itu, Satuan Sabhara perlu dibekali berbagai ilmu bela diri, dengan tujuan utama selain bisa melindungi dirinya sendiri, juga orang lain (masyarakata) dan  selalu terdepan menangani aksi demonstrasi, huru hara  serta aksi terorisme.

“Hari ini dan tiga hari kedepan, anggota dilatih bela diri tongkat dan borgol,” jelas AKP Sutarjo.

Menurutnya, kelebihan dari beladiri tongkat borgol, karena setiap orang (individu) bisa mempertajam kewaspadaannya, tanpa harus menggunakan senjata tajam atau senjata api untuk melumpuhkan lawan.

Terpisah, Kapolres Blora Kota AKBP Saptono menambahkan, bela diri tongkat dan borgol merupakan keahlian bela diri yang menjadi ciri Polri.

Tidak hanya itu, anggota Satuan Sabhara harus dilatih pencak silat merpati putih untuk meningkatkan keahlian, karena bela diri itu juga mampu melatih kesabaran dan peredam emosi diri.

“Saya sudah minta kepada Kasat Sabhara, anggotanya harus rutin berlatih bela diri, utamanya merpati putih,” tandas Kapolres Blora.(suarabaru.id/Hn)