blank
Sarko, Kasi Keolahragaan Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kabupaten Wonogiri ini, meraih medali emas dari nomor lempar lembing pada Kejurnas Atletik Master Tahun 2018.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Prestasi prestisius diraih oleh Sarko (48) di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Master Tahun 2018. Pada event bergengsi yang digelar di Stadion Sriwedari Surakarta ini, pria kelahiran Wonogiri Tanggal 6 Agustus 1970 ini, meraih medali emas untuk nomor lempar lembing. Jarak lemparannya, 33,44 Meter, menjadi yang terjauh dalam event Kejurnas tersebut. Mengalahkan juara bertahan atlet Barera dari Mabes Polri, yang dua tahun terakhir ini, yakni Tahun 2016 dan 2017, selalu keluar sebagai juara pertama dan menjadi yang terbaik di Tanah Air.
Barera, kali ini harus puas mendapatkan medali perak, dan medali perunggu diraih Sartono dari Kabupaten Sukoharjo. Terkait dengan prestasi Sarko yang meraih medali emas, menjadikan dirinya mendapatkan tiket maju ke event Indonseia Open Tahun 2018, yang rencananya akan digelar di Palembang Bulan Oktober 2018 mendatang. ”Doakan saja, saya dapat meraih medali emas,” ujar Sarko yang sekarang aktif menjadi pelatih dan pembina klub atletik di Kabupaten Wonogiri.
Sarko, pelempar lembing yang memiliki tinggi badan 170 Centimeter (Cm) dan berat badan 69 Kg, punya latar belakang sebagai atlet pelari. Dia pernah meraih medali emas dalam Kejurnas lomba lari cross country Korpri tingkat nasional di Jakarta. Juga pernah menjadi juara 4 dalam lomba Kejurnas lomba lari Marathon piala bergilir Presiden Waduk Gajahmungkur. Dalam Kejurnas Atletik Master Tahun 2018 di Solo, Sarko, sedianya akan turun di nomor lari 500 Meter, tapi mendadak nomor tersebut dianulir oleh penyelenggara. Karena itu, kemudian dia ikut nomor lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram, untuk kategori kelompok umur 45 tahun.
Atlet yang memiliki gelar SSos dan MM ini, kini mejabat sebagai Kasi Keolahragaan Dinas Pemuda Olahraga Pariwista (Disporapar) Kabupaten Wonogiri. Dia sejak Bulan Mei 2018 lalu, juga menekuni cabang lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru. ”Ini untuk memberikan motivasi kepada anak saya, yakni Salvia Ramadani, yang kini konsentrasi di cabang tersebut,” jelas Sarko. Tentang putrinya, Salvia Ramadani, Tanggal 5 Juli 2018 lalu, meraih medali emas dalam grand final atletik di Semarang. Salvia, siswi Kelas 2 SMP Negeri 1 Wonogiri, ini menjadi satu-satunya atlet dari Kabupaten Wonogiri, yang lolos ke Porprov Jateng Tahun 2018. Sarko, kini harus rela melepas Salvia untuk pindah sekolah ke SMP Ragunan Jakarta, guna menjalani Diklatnas cabang lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru.
Bakat olahraga Sarko, menurun kepada putri Salvia Ramadani. Kepada Salvia dan juga kepada anak asuh pelari yang selama ini bernaung dalam klub binaannya, Gunung Seribu, selalu ditanamkan sikap disiplin dalam berlatih. ”Berlatih harus dilakukan secara disiplin, bersemangat, rutin dan berkelanjutan, sesuai agenda yang telah diprogramkan. Tanamkan pada diri kita untuk yakin mampu memenangi pertandingan, berprestasi, dan meraih juara,” tegas Sarko.(suarabaru.id/bp)