blank
Menandai dimulainya Latsar Linmas, Wabup Wonogiri Edy Santosa (kiri) menyematkan atribut tanda peserta perwakilan dari Anggota Satlinmas perempuan.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Pemkab Wonogiri membuat sejarah baru. Untuk pertamakalinya memiliki anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) perempuan. Selama ini, anggota Satlinmas selalu didominasi oleh kaum pria. ”Ini menjadi sesuatu yang luar biasa, karena pada Tahun 2018 ini, Kabupaten Wonogiri untuk pertamakalinya memiliki anggota satuan Linmas perempuan,” jelas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, Rau (1/8), di sela-sela upacara pembukaan latihan dasar (Latsar) Linmas yang digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri. Ikut hadir Kapolres AKBP Robertho Pardede, Dandim yang diwakili Pasi Pers Kapten (Inf) Prahwoto bersama jajaran Forkompinda serta pimpinan dinas instansi terkait.
Kepala Satpol-PP Waluyo yang akrab dengan awak media, karena pernah menjabat sebagai Kabag Humas Pemkab Wonogiri, menyatakan, anggota satuan Linmas perempuan yang saat ini dimiliki Pemkab Wonogiri berjumlah 30 orang. Keberadaannya, membuat sejarah baru bagi Kabupaten Wonogiri, karena selama ini anggota Satlinmas selalu identik dengan kaum adam. ”Di sisi lain, ini menjadi bentuk pewujudan adanya gender atau kesetaraan perempuan dalam ikut serta berperan nyata menjadi anggota Satlinmas dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban (Tramtib) masyarakat,” tandas Waluyo yang menjadi penanggungjawab Satlinmas di Kabupaten Wonogiri.
Latsar Linmas Kabupaten Wonogiri kali ini, diikuti sebanyak 100 personel. Mereka datang dari 13 wilayah kecamatan, dan akan menjalani Latsar selama dua hari, yakni Tanggal 1 sampai dengan 2 Agustus 2018. Acara ini, dibuka resmi oleh Bupati Wonogiri yang diwakili Wakil Bupati (Wabup) Edy Santosa. Ditandai dengan penyematan atribut tanda peserta diklat di pundak perwakilan peserta. Kegiatan ini, merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembekalan ilmu pengetahuan dan ketrampilan bagi segenap anggota Satlinmas, dalam ikut serta memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Menurut Wabup Wonogiri, Edy Santosa, Satlinmas idealnya berusia 25 tahun ke bawah, tapi saya lihat di sini banyak yang sudah berusia di atas 25 tahun, bahkan yang ‘sepuh’ (tua) masih ada yang setia menjadi Linmas. ”Ini artinya apa ? Artinya ‘panjengangan’ (kalian) semua ini sungguh luar biasa, memiliki komitmen tinggi dalam melu handarbeni (ikut memiliki) dan dalam ‘melu hangrungkebi’ (bertanggungjawab) terhadap Kabupaten Wonogiri,” puji Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santosa.
Mewakili Bupati, Wabup Edy Santosa menyampaikan apresiasinya kepada para Satlinmas  yang dengan semangat, tulus ikhlas, telah memberikan darma bhaktinya dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan, termasuk pengamanan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Ini membuktikan, peran strategis Linmas yang selama ini hanya hanya difungsikan dalam membantu kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti menjaga keamanan dan ketertiban orang punya hajatan, kematian, dan menjaga jalan. Selama ini, tandas Wabup, Linmas seperti disepelekan tidak punya peran. Padahal Linmas berperan penting dalam menjaga ketentraman dan ketertiban, membantu upaya pertahanan negara. ”Linmas terrlibat di dalamnya. Sungguh luar biasa dalam mensuport dan membantu penyelenggaraan tramtib di Wonogiri,” tegasnya.
Wabup menyampaikan permintaan maaf, karena Pemkab Wonogiri belum bisa memberikan hak-haknya secara maksimal. Utamanya untuk mendapatkan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang tugas operasional, biaya santunan apabila terjadi kecelakaan dalam menjalankan tugas dan uang duka apabila meninggal dunia. Saat ini, Kabupaten Wonogiri memiliki 8.165 anggota Linmas. ”Sekali lagi, mohon maaf kalau Pemkab Wonogiri belum bisa memberikan kesejehteraan yang lebih baik, meskipun komitmen yang diberikan para anggota Linmas sungguh luar biasa dalam mengabdi menjalankan tugasnya,” tandas Wabup.(suarabaru.id/bp)