blank
Satai Srepeh Rembang

REMBANG-Satai srepeh, ikon kuliner Kabupaten Rembang, dikenal sebagai masakan legendaris. Satai ini terbilang unik karena tampilan dan racikannya beda dengan satai ayam lain.

Satai ayam dari Madura atau Ponorogo umumnya berupa potongan daging ayam yang ditusuki dengan tusuk satai. Dicelup bumbu dan dibakar di atas bara api. Warnanya kecokelatan dan disajikan dengan saus kacang dan kecap manis.

Berbeda dari satai srepeh Rembang, yang bumbunya berwarna merah kekuningan, bersantan, dan lebih encer ketimbang bumbu satai pada umumnya. Rasanya manis, namun terdapat sensasi pedas dan gurih. Berbeda jauh dari rasa satai dengan bumbu kacang ataupun bumbu kecap.

blank

Salah satu penjual satai srepeh di Rembang, Bu Slamet menyebutkan,racikan bumbu satai srepeh menggunakan gula merah, santan dan sejumlah bumbu dapur lainnya seperti bawang merah, bawang putih, garam, dan air.

“Untuk jualan ini saya biasa menyajikan sampai 5 kg daging ayam,” tutur pemilik warung satai srepeh Bu Slamet, yang berada di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Rembang Kota ini.

Satai ini biasanya menggunakan daging ayam, jeroan ayam, tapi bisa juga menggunakan daging kambing atau sapi. Biasanya satai srepeh menjadi menu pendamping sajian nasi sambal tahu.

“Nasi sambal tahu itu, di dalamnya ada tahu yang dipenyet dengan mengguncakan bumbu kecap kacang.”

Warung khusus penjual satai srepeh di Rembang terbilang kian langka. Padahal, peminat dari satai srepeh terbilang sangat tinggi. Bu Slamet, dalam membuka dagangan hanya dalam waktu 4 jam sudah habis diborong pembeli.

“Buka dari jam 06.00, tapi biasanya jam 10.00 sudah habis dagangannya. Kalau masak biasanya mulai sekitar jam 02.00.” (Suarabaru.id)