blank
SEMANGAT : Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH dan jajarfan Bhayangkari dipimpin Ketuanya Putri Saptono, hadir di tengah para korban memberi semangat dan bantuan. Foto : Hn

BLORA – Bantuanterus mengalir untuk warga korban kebakaran hebat di Dukuh Temboro, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Blora. Terbaru rombangan pejabat Polres yang datang untuk menjenguk dan memberi bantuan.

Sebelumnya, Pemkab Blora, anggota DPD RI Dr. H. Bambang Sadono, Dandim Damdim 0721/Blora Letkol (Inf) Ryzadly S. Themba, didisul anggota Polsek Banjarejo, mengirim bantuan untuk korban amukan si jago merah.

Kapolres Blora AKBP Saptono, Wakapolres Kompol Samdani, pejabat utama Polres dan rombongan Bhayangkari dipimpin Ketuanya Putri Saptono, hadir di tengah para korban untuk memberi dukungan semangat dan bantuan.

“Ini adalah musibah dan rahasia Illhai yang tidak seorangpun tahu, tapi yakinlah musibah diberikan sesuai kemampuannya,” papar Kapolres AKBP Saptono.

Kunjungan Kapolres dan rombongan di Temboro, selain bentuk empati dan memberi bantuan untuk meringankan para korban si jago merah, sekaligus bhakti sosial (bhaksos) hari kesatuan gerak Bhayangkari ke-66.

Diberitakan sebelumnya, setelah melalap enam blok Pasar Plaza Cepu dan empat kejadian kebakaran rumah tinggal beruntun pada Juli 2018. Si jago merah kembali mengamuk melalap 10 bangunan rumah di Dukuh Temboro, Desa Sumberagung.

Dirikan Tenda

Musibah kebakaran yang terjadi  Rabu (11/7) sekitar pukul 19:50 WIB, membuat pilu lima kepala keluarga (KK), Wito (40), Ratini (41), Latif (75) Karjo (45), dan Kamid (45).

Sepuluh bangunan rumah 90 persen berbahan bakar kayu jati, berikut besar harta benda di dalamnya, seperti mobil Toyota Innova Nopol K- 9072-E, dan satu sepeda motor Suzuki Satriya F Nopol K-6871-VN, ikut ludes rata tanah.

Korban dan keluarganya yang rumahnya ludes terbakar, saat ini hanya bisa meratapi kesedihan. Untuk sementara para korban mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat dekatnya.

Bahkan Satuan Sabhara Polres Polres, sudah sekitar sepuluh  ini, mendirikan empat tenda besar di lokasi kebakaran, tujuuannya untuk tempat penampungan sementara para korban kebakaran.

Musibah kebakaran 10 rumah di Temboro RT-05/RW-05 Desa Sumberagung, diketahui kali pertama oleh Mamik (43), saat melihat kobaran api disertai kilatan rumah belakang Ratini.

Para tetangga berlarian ke lokasi berusaha membantu memadamkan api yang terus membesar dengan air dan peralatan seadanya. Tapi Upaya warga tidak berhasil, bahkan api terus membesar, merembet melalap rumah sekitarnya.

Dua unit mobil pemadam kebakaran yang dikontak Kapolsek Banjarejo AKP Budiyono tiba di TKP. Sayangnya, si jago merah sudah melalap rumah, dan isinya.

Api akhirnya berhasil dijinakkan. Namun bangunan rumah dan harta bendanya tidak bisa diselamatkan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu.

Kerugian harta benda didalamnya ditaksir senilai Rp 1,050 miliar. Api yang membakar 10 rumah itu diduga bermula dari percikan arus pendel listrik dari rumah belakan Ratini. (suarabaru.id/Hn)