blank
Kemunculan gelombang laut selatan yang meninggi, telah menimbulkan kerusakan pada fasilitas warung-warung makan yang berposisi di sepanjang tepi pantai Kabupaten Pacitan, Jatim.(suarabaru.id/bp)

PACITAN – Potensi amukan gelombang tinggi di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Jawa, diprediksikan masih akan berlangsung selama sepekan mendatang. Gelombang tinggi laut selatan ini, dipicu oleh kemunculan badai TC Son Tinh yang berdampak terjadinya angin kencang. Menurut prakiraan, gelombang tinggi tersebut masih akan berlangsung sampai Minggu (22/7) mendatang.
Dampak dari kemunculan gelombang tinggi yang menerjang pesisir selatan Kabupaten Pacitan, Jatim, telah menimbulkan kerusakan pada sejumlah fasilitas wisata di Pantai Klayar, Pantai Pidakan, dan Pantai Watu Bale. Kios-kios pedagang rusak diterjang gelombang tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Jatim, dalam siaran pers-nya, menyerukan kepada masyarakat di sekitar pesisir selatan Pacitan, mewaspadai amukan gelombang tinggi tersebut. ”Kami imbau kepada masyarakat yang berada di wilayah pesisir, khususnya nelayan, wisatawan, penjual makanan yang berada di pinggir pantai, untuk selalu waspada,” tegas Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pacitan BPBD Pacitan, Diannita Agustinawati.
Seruan tentang imbauan yang sama, juga disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. ”Demi keselamatan dan keamanan, semua aktivitas yang berkaitan dengan jasa kelautan, hendaknya dihentikan terlebih dahulu,” tegasnya. BPBD Kabupaten Wonogiri, telah melakukan koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa di wilayah Pantai Paranggupito, untuk mengimbau masyarakat menjauhi garis pantai. Utamanya di sepanjang Pantai Sembukan, Nampu, Klotok, dan Pantai Waru.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melalui siaran pers yang disampaikan kepada awak media, memperingatkan kepada para wisatawan dan masyarakat yang beraktivitas di pesisir pantai selatan, mewaspadai gelombang laut yang meninggi dan membahayakan bagi keselamatan manusia. Berdasarkan update pantauan cuaca, posisi badai TC Son Tinh berada di Laut China Selatan sebelah barat laut Filipina. Aktifitas badai ini, bergerak ke arah barat dengan kecepatan 37 Km per jam dan memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya 65 Km/jam. Kondisi ini, memicu peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta.
Potensi gelombang tinggi ini, akan berlangsung sampai dengan Tanggal 22 Juli 2018 mendatang, dengan ketinggian gelombang antara 2 Meter sampai 6 Meter dan memunculkan angin kencang dan cuaca ekstrem. Dalam mingu-minggu ini, masyarakat hendaknya menghindari untuk tidak mendekati laut dulu.
Dampak gelombang tinggi yang menerjang pantai selatan Yogyakarta, termasuk juga di sepanjang pesisir Kabupaten Gunungkidul yang selama ini menjadi destinasi wisata pantai. Data kerusakan fasilitas pantai, terjadi di Pantai Somandeng, Ngasem, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, yakni sebanyak 15 bangunan gazebo pantai rusak. Di Pantai Drini, Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, ada 5 kapal nelayan rusak, 1 gazebo hilang terbawa arus, 3 gazebo rusak, 1 lapak penjual pakaian roboh, 1 sak jaring ikan 20 set milik nelayan hilang terseret gelobang laut yang menghempas ke pantai. Di Pantai Ngandong, Sidoharjo, Kecamatan Tepus, ada 2 gazebo roboh, 3 lapak pedagang pantai rusak dan 4 warung makan mengalami jebol dinding temboknya. Pantai Sepanjang, di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, ada 2 gazebo rusak. Dari Pusdalops BPBD Kabupaten Jember, Jatim, melaporkan, kapal nelayan ‘Joko Berek’ ber-ABK 21 orang, terbalik di Laut Plawangan karena dihantam gelombang besar. Menyebabkan 6 orang tewas dan 4 orang hilang.(suarabaru.id/bp)