blank
Berhasil meraih juara I Provinsi Jateng, Tari Bhineka Tunggal Ika yang dimainkan para siswi SMP Negeri 1 Girimarto, Wonogiri, kini melaju ke lomba tingkat nasional yang akan digelar di Bangka Belitung.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Berhasil meraih juara I Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat regional Jateng, Tari Bhineka Tunggal Ika yang dimainkan para siswi SMP Negeri 1 Girimarto Kabupaten Wonogiri, kini dikukuhkan menjadi Kontingen Tari Provinsi Jateng, untuk dipersiapkan maju ke tingkat nasional.
Menurut Kepala SMP Negeri 1 Girimarto, Suparno, untuk FLS2N tingkat nasional Tahun 2018, rencananya akan digelar di Bangka Belitung (Babel) Tanggal 25 Agustus sampai dengan 1 September 2018 mendatang. ”Kami mempersiapkannya sejak Bulan September 2017 lalu,” jelas Kasek Suparno. Ini dilakukan sejak regu tari SMP Negeri 1 Girimarto, pada event FLS2N Tahun 2017 lalu, berprestasi meraih juara II Tingkat Provinsi Jateng. Ketika itu, anak-anak membawakan Tari Akar Wangi.
Didampingi Wakasek Bidang Kesiswaan Sri Sularni dan Guru Sukimin, lebih lanjut Kasek Suparno, menyatakan, prestasi juara tidaklah mudah untuk diraih. ”Karena persaingannya ketat, terlebih lagi selama ini, gelar juara selalu didominasi oleh Solo,” jelas Wakasek Sri Sularni sembari menyebutkan ketatnya persaingan telah memacu para siswi giat berlatih secara serius demi ambisi meraih juara.
”Latihannya dilakukan tiga kali dalam sepekan,” jelas Kasek Suparno. Latihan dilaksanakan di sekolah dengan pembimbingan Singgih Wiyoto, guru bidang kesenian yang alumni ISI Surakarta. Materi pelatihan juga menyertakan pembinaan pisik, seperti lari mengelilingi lapangan, senam, push up dan sit up, untuk membangun kelenturan gerak tubuh dan menyiapkan kebugaran jasmani yang prima. Bersamaan itu, kepada para penari ditanamkan sikap disiplin.
Guru Kesenian, Singgih Wiyoto, mempersiapkan anak-anak untuk menguasai gerak tari yang sigrak, dinamis dan atraktif. Mereka juga dibimbing mahir melantunkan syair tembang dan teriakan yel-yel. Yang variasi ini, ikut disertakan dalam garap kreatif sesuai dengan irama aransemen musik pengiringnya. Di awal pementasan, didendangkan tembang dengan iringan suara musik gamelan yang syahdu, disambung manuver teriakan yel-yel secara kompak: ”Satu Nusa, Satu Bangsa, Bhineka Tunggal Ika, Itulah Indonesia.”
Musik iringannya digarap orisinil, memadukan irama gamelan dalam titi laras kerawitan Jawa, Bali dan Sunda. Gerak tariannya, memadukan potensi kearifan lokal aneka tarian dari Sabang sampai Merauke, yang disatukan dalam kemasan manuver potensi keberagaman Bhineka Tunggal Ika, yang dirajut dalam cita rasa cinta Tanah Air. Ini sinergi dengan tema tari ‘Mengangkat nilai toleransi, sikap saling menghargai, peduli, tolong-menolong, gotong-royong meski dalam perbedaan.’
Kasek Suparno, menyatakan, durasi Tari Bhineka Tunggal Ika tersaji dalam tempo 7 sampai 9 menit. Dimainkan oleh lima siswi, yakni Sophia Julianna P dari Kelas 7A bersama Laura Isti N, Auliya Hanifa dan Arum Hudaifah ketiganya dari Kelas 8B, berikut Aprilia KN dari Kelas 8 C.
Dalam menari dilengkapi asesories tong yang dipakai untuk memperkaya gerak blocking pola lantai dalam beragam formasi di panggung pentas. Juga untuk mendukung manuver atraktif, ketika ditumpuk dalam susunan vertikal, untuk kemudian dipanjat penari guna berdiri di puncak ketinggian. Dalam manuver lain, tumpukan tong kelengkapan menari, kembali ditumpuk untuk di bagian paling atas ditancapi tiang yang pucuknya berkibar bendera merah putih, dan digerakkan berputar searah jarum jam, dengan memakai pemberat yang seimbang untuk menciptakan gerak putar melingkar.(suarabaru.id)