blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo melambaikan tangan kepada hadirin, ketika meminta restu untuk memulai peletakan batu pertama pembangunan Pasar Purwantoro.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Pemkab Wonogiri kini mulai membangun Pasar Purwantoro (50 Kilometer arah timur Kota Wonogiri), dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 50 miliar. Ini dilakukan, setelah sebelumnya berhasil membangun Pasar Bung Karno di Kecamatan Baturetno (45 Kilometer selatan Kota Kabupaten Wonogiri). Upacara peletakan batu pertama pembangunan Pasar Purwantoro, dilakukan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Selasa (10/7).
Menurut Bupati Joko Sutopo, sedianya Pasar Purwantoro akan mulai dibangun pada Bulan April 2018 lalu. Tapi mundur, dan baru dapat dimulai di awal Bulan Juli 2018. Kendalanya soal teknis proses pelelangan, yang terpaksa harus diulang kembali, dan baru menemukan rekanan pemenang lelangnya pada Bulan Juni 2018.
Walaupun mundur dari jadwal yang sudah direncanakan, pembangunan Pasar Purwantoro diharapkan kelak dapat terselesaikan tepat waktu. Ditargetkan selesai dalam 200 hari kerja, atau sekitar 6 bulan lebih dari awal pengerjaannya, yaitu pada Bulan Desember 2018 mendatang.
Ditegaskan oleh Bupati, Pemkab Wonogiri, tidak segan untuk menjatuhkan sanksi tegas terhadap rekanan, apabila pembangunan Pasar Purwantoro ini, gagal diwujudkan sesuai perencanaan yang telah ditargetkan. Untuk mengawasi pelaksanaan proyek ini, Pemkab Wonogiri merangkul Kajari bersama Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D), sehingga diharapkan pembangunan pasar tradisional Purwantoro dapat diwujudkan tepat waktu dan tepat mutu, terjauhkan dari tindak penyimpangan, kebocoran maupun korupsi.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Diperindagkop) Kabupaten Wonogiri, Guruh Santoso, alokasi pagu anggaran pembangunan Pasar Purwantoro sebesar Rp 50 miliar darfi APBD Kabuaten Wonogiri. Namun dalam lelang dimenangi rekanan dengan nilai penawaran kontrak kerja sebesar Rp 46.594.710.000,- Kata Guruh, berdasarkan pengalaman saat membangun Pasar Bung Karno di Kecamatan Baturetno, untuk mewujudkan target tepat waktu, dikerahkan 350 pekerja dan pemberlakuan kerja lembur.
”Harapan kami, langkah percepatan pembangunan dapat dilaksanakan sebagaimana yang dulu dilakukan pada pembangunan Pasar Baturetno itu,” jelasnya. Pembangunan Pasar Purwantoro menempati lokasi lama. Letaknya sangat strategis karena berada di tepi ruas jalan raya antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim). Juga berada di lintas pertemuan jalur dari Kecamatan Bulukerto yang merupakan jalur tembus dari Kabupaten Magetan (Jatim) dan dari Kecamatan Kismantoro yang menjadi bagian jalur tembus dari Pacitan (Jatim).
Pembangunan Pasar Purwantoro mencakup pembangunan sebanyak 133 kios dan 13 los untuk menampung kegiatan niaga sebanyak 855 pedagang. Pelaksana pembangunannya dari rekanan PT Satriamas yang melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Galatama. Para pedagang, sebelumnya telah dibuatkan pasar darurat yang berada di lapangan, yang lokasinya tidak begitu jauh dari pasar lama.
Pasar Purwantoro, pernah tiga kali terbakar, tapi api dapat dikendalikan tanpa memusnahkan secara total pusat perniagaan tradisional tersebut. Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, yang telah memberikan dukungan kerjasama demi mewujudkan pembangunan Pasar Purwantoro. Termasuk dalam dalam ini dari Paguyuban Pedagang Pasar Purwantoro dan lembaga DPRD Wonogiri. ”Semoga ini menjadi bentuk sinergitas kebersamaan dalam ‘sesarengan mbangun’ Wonogiri,” tandas Bupati.(suarabaru.id/bp)