blank
Workshop Puspaga di Gedung Wanita, Kota Magelang, (Suarabaru.id/dok)

 

 

MAGELANG- Menjadi orangtua sekarang sulit. Karena itu, negara hadir dengan membentuk layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Dalam praktiknya, puspaga akan menjadi pusat konseling orangtua/keluarga yang kesulitan mendidik anak.

‘’Puspaga ini ada untuk menjadikan keluarga berkualitas melalui konseling, pembelajaran dan sebagainya,’’ tutur Rohika Kurniadi Sari, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan, Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak,  di depan peserta  Workshop Puspaga di Gedung Wanita, Senin (9/7).

Terjkait hal itu, lanjutnya, tahun ini Kota Magelang akan membentuk unit layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Sebab, Puspaga merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki Kota Magelang sebagai kota layak anak (KLA).

‘’Puspaga untuk menjawab bahwa KLA itu harus punya layanan konsultasi konseling bagi orangtua/keluarga yang kesulitan dalam mendidik anak.  Puspaga juga merupakan mandat dari Undang-Undang Perlindungan Anak,’’ terangnya.

Dia menuturkan, orangtua wajib dan bertanggung jawab untuk mengasuh, mendidik, membangun karakter anak dan lainnya. Untuk itu, keluarga harus dikuatkan kapasitasnya. ‘’Undang-Undang juga memerintahkan harus ada unit layanan untuk memampukan orangtua/keluarga, agar menjadi setara dan sesuai dengan anak.

Rohika menjelaskan, tahun 2018 pemerintah akan membentuk Puspaga di 3 provinsi dan 36 kota/kabupaten, termasuk Kota Magelang. ‘’Tahun 2017, Puspaga sudah terbentuk di 1 provinsi dan 20 kota/kabupaten. Sedang tahun 2016 terbentuk di 2 provinsi dan 16 kabupaten/kota,’’ ungkapnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih menuturkan, pihaknya telah menyiapkan kader-kader profesional untuk mendukung pembentukan Puspaga.

‘’Sebanyak 140 orang kader yang kita undang dalam workshop hari ini terkait dengan Puspaga. Mereka berasal dari kader Posyandu, Kementerian Agama, PKK, organisasi wanita, RW Ramah Anak dan sebagainya,’’ ungkapnya.

Menurutnya, kader-kader Puspaga ini nantinya akan terjun langsung ke masyarakat dan membantu mengatasi masalah keluarga. Seperti masalah ekonomi, sosial, pendidikan, dan lainnya. ‘’Pokoknya semua masalah keluarga di luar kekerasan,’’ jelasnya. (Suarabaru.id/dh)