blank
Para juara lomba kesenian Topeng Ireng foto bersama Kapolres Magelang Kota beserta istri, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Sebagai warisan  budaya kesenian Topeng Ireng perlu dijaga dan dilestarikan. Karena itu, memperingati Hari Bhayangkara Ke 72 Polres Magelang Kota menyelenggarakan lomba kesenian tradisional tersebut.

‘’Diselenggarakannya lomba tarian tradisional itu sebagai wujud kepedulian Polres Magelang Kota dalam mendukung program pengembangan pariwisata di kota ini, khususnya dalam bidang seni budaya. Harapan kami dengan adanya lomba ini masyarakat lebih mengenal dan mencintai tari Topeng Ireng,’’ kata Kapolres AKBP Kristanto Yoga Darmawan, ketika membuka lomba tari Topeng Ireng di depan Mako Polres di Jalan Alun-alun Minggu (8/7).

Lomba diikuti 15 kelompok kesenian tradisional  tersebut dari Kota dan Kabupaten Magelang. Diawali dengan penampilan kesenian Topeng Ireng yang dibawakan personil Polres Magelang Kota. Kapolres bersama istri Elvita Khairani Kristanto ikut pula menari tarian tradisional tersebut.

Kapolres mengemukakan, tari Topeng Ireng merupakan salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Magelang. Tarian ini juga dikenal dengan tari Dayakan.  Kesenian ini merupakan metamorfosa dari Kubro Siswo yang sudah dimodifikasi tanpa merubah gerakan aslinya.

Juara I diraih grup kesenian Singa Cahya Manunggal, II grup Singa Merta Budaya dan juara III grup Sukma Abinaya. Juara harapan I Grup Ngudi Krida Irama, II grup Asri Muda dan juara harapan III grup Simolodro. Para juara mendapat hadiah piala dan uang pembinaan. ‘’Penyerahan juara dilakukan pada 11 Juli 2018 seusai upacara Hari Bhayangkara Ke 72,’’ tambah Kasubbag Humas Polres Magelang Kota, AKP Nur Sa’jaah. (SMNet.Com/dh)