blank
Petugas KPU Kota Magelang melakukan sosialisasi Pilgub Jateng di Pasar Rejowinangun, (Suarabaru.id/dok)

MAGELANG- Komisioner KPU Kota Magelang Singgih tidak memasang target berapa persen tingkat partisipasi pemilih di Kota Magelang pada Pilgub 2018. Yang diharapkan, para pemilih yang datang ke TPS benar-benar paham atas pilihannya dan memilih atas kesadaran sendiri.
‘’Mereka memilih bukan karena pengaruh orang lain, apalagi politik uang. Berkaca Pilgub sebelumnya, partisipasi pemilih terbilang rendah hanya 60-an persen, dibanding Pileg yang 80-an persen. Kami harap partisipasi di Pilgub kali ini bisa di atas 60 persen,’’ harapnya.

Dia mengemukakan itu ketika melakukan sosialisasi Pilgub Jateng 2018 di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, kemarin (26/6). Yang menjadi sasaran sosialisasi selain pedagang juga pengunjung pasar terbesar di Kota Magelang tersebut.
Sejumlah petugas menyebarkan ratusan souvenir dan selebaran seputar Pilgub Jateng 2018 kepada para pedagang dan pengunjung pasar. Dihadirkan pula hiburan musik organ tunggal beserta penyanyi, diselingi orasi sosialisasi oleh Komisioner KPU Kota Magelang.
‘’Kami manfaatkan keramaian pasar untuk sosialisasi di hari terakhir sebelum pencoblosan Rabu, 27 Juni. Kami ajak masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya,’’ kata Komisioner KPU Kota Magelang, Singgih, kemarin.

Dalam sosialisasi petugas lebih mengenalkan lagi dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah kepada masyarakat. Termasuk pengenalan partai-partai pendukung kedua pasangan calon.
Menurutnya, melalui sosialisasi kita mengetahui karakter warga berbeda-beda. Ada warga yang mengenali para calon dan partai pengusungnya, ada yang kenal calon tapi tidak partainya, dan ada yang sebaliknya. Bahkan, ada juga yang tidak mengenali calon dan partai pengusungnya.

Meski sudah banyak melakukan sosialisasi, Singgih mengaku masih kurang. Karena tidak sedikit warga yang masih menanyakan siapa calonnya, apa partai pengusungnya, bahkan kapan pelaksanaan pemilihannya.
‘’Sebanyak apapun sosialisasi, kami masih merasa itu kurang. Ada yang peduli dan antusias mencoblos, tapi ada juga yang cuek. Meski begitu, kami tetap melaksanakan tugas sosialisasi dengan sebaik mungkin,” tandasnya.

Ida (35), salah satu pedagang Pasar Rejowinangun mengaku sudah tahu waktu pelaksanaan pilkada serentak pada Rabu (27/6). Dia juga sudah terdaftar di TPS sekitar tempat tinggalnya di Kelurahan Wates, Kota Magelang.
Namun masih bingung dalam menentukan pilihannya nanti. ‘’Rencana mau datang ke TPS besok, tapi masih bingung mau memilih siapa. Kedua pasangan calon bagus, tapi tidak tahu nanti siapa yang benar-benar peduli pada orang kecil seperti saya,’’ terangnya. (Suarabaru.id/dh)