blank
Bupati Joko Sutopo (kiri), menerima jabat tangan dari Anggota KPU Wonogiri Joko Purwanto, berkaitan dengan agenda open house di pendapa Kabupaten Wonogiri. Kepada KPU sebagai penyelenggara Pilgub, diminta dapat berupaya meningkatkan partisipasi pemilih.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyerukan, agar pada hari H pencoblosan, semua pemilih dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihannya masing-masing. Jangan ada yang golput. Hal ini penting, dalam upaya mendorong agar kesertaan pemilih dalam Pilgub 2018 dapat maksimal, dan angka partisipasinya meningkat.
Kepada kaum boro yang belum balik ke perantauan, diserukan dapat menggunakan hak suaranya pada pencoblosan Pilgub Jateng 2018, yang akan dilaksanakan Rabu (27/6) mendatang. Bupati minta kepada penyelenggara dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya secara profesional dan prosedural. Seruan agar tidak golput dan demi mendukung peningkatan partisipasi kesertaan pemilih, juga disampaikan kepada jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Mat Nawir, menyebutkan, secara nasional ditargetkan angka partisipasi pemilih dapat mencapai 77 persen. Bedasarkan pengalaman Pemilu yang pernah dilakukan di Kabupaten Wonogiri, angka partisipasi pemilih mencapai 67 persen. ”Kami telah berupaya melalukan serangkaian kegiatan sosialisasi dalam upaya peningkatan partisipasi pemilih,” tegas Mat Nawir.
Untuk pelaksanaan Pilgub Jateng 2018, Kabupaten Wonogiri telah membentuk lembaga PPK sebanyak 25 sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada. Kemudian jumlah PPS-nya ada sebanyak 294 di 294 desa/kelurahan se Kabupaten Wonogiri. Untuk pencoblosan pada hari H Pilgub Tanggal 27 Juni 2018, disediakan sebanyak 2.033 TPS.
Pelayanan pencoblosan di masing-masing TPS dilakukan oleh 7 personel Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), yang dua orang diantaranya merupakan petugas ketertiban TPS. ”Dalam hal ini dapat dilakukan oleh personel Linmas atau pengaman dari unsur masyarakat,” tegas Mat Nawir.
”Jumlah kekurangan logistik termasuk di dalamnya kekurangan kartu suara, telah kami mintakan ke KPU Provinsi Jateng, dan sudah dikirim sesuai permintaan,” tegas Mat Nawir. Jadwal pendistribusian logistik, telah diagendakan sesuai penjadwalan. Yakni mulai H-5 logistik didistribusikan ke PPK di 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya pengiriman logistik ke masing-masing PPS di tingkat desa/kelurahan, disesuaikan dengan kondisi dan situasi di masing-masing wilayah. ”Batas akhir pengiriman ke TPS diagendakan H-1,” tegas Mat Nawir.
Ketua dan Anggota Panwas Kabupaten Wonogiri, Ali Mahbub dan Joko Kiswanto, menyatakan, telah dilantik 2.033 orang pengawas TPS. ”Kami juga melakukan pemetaan daerah rawan pemilihan,” tegas Joko Kiswanto. Hal yang perlu mendapatkan pengawasan, adalah praktik politik uang, akurasi data pemilih, pengguna hak pilih, serta netralitas penyelenggara.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Perlindungan Masyarakat (Satpol PP-Linmas) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, menyatakan, untuk mengamankan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018 diterjunkan sebanyak 4.100 personel Linmas. Mereka akan bertugas melakukan pengamanan bersama jajaran kepolisian dan aparat keamanan terkait, sejak pendistribusian logistik, pencoblosan dan saat penghitungan suara, serta pengiriman hasil pemungutan suara dari masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan, serta ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Untuk tingkat PPS di tingkat desa/kelurahan masing-masing ditugaskan sebanyak 6 anggota Linmas. Di Kabupaten Wonogiri, memiliki sebanyak 294 desa/kelurahan. Di tingkat PPK, masing-masing ditugasi sebanyak 5 orang Linmas, tingkat kabupaten disiapkan sebanyak 30 personel Linmas. ”Topksi (Tugas Pokok Fungsi)-nya sama seperti pada Pemilu yang lalu, yakni melakukan pengamanan dan pengawalan,” tegas Waluyo.(suarabaru.id/bp)