blank
Para Gadis dan Ibu Rumah Tangga Berebut minta Foto bersama Ganjar

KUDUS— Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen dinilai paling disukai di kalangan ibu-ibu dan remaja. Gaya Ganjar yang apa adanya dan aktiv medsos menjadi salah satu faktornya.

Kalangan perempuan dan ibu-ibu pendukung pasangan nomer satu ini tergabung dalam Perempuan Gayeng. Kalangan pemuda membentuk diri Pemuda Gayeng. Mereka telah mendeklarasikan diri di Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu.

Ketua Perempuan Gayeng Niniek Jumoenita saat menuturkan kecintannya terhadap Ganjar Pranowo dan Taj Yasin bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar dinilai paling aktif dalam program-program terkait perempuan dan anak.

Data yang dirilis dari berbagai sumber 2015 lalu Jawa Tengah menjadi salah satu daerah paling rawan kekerasan terhadap perempuan dan anak.  Dimana jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak mencapai lebih dari 2000.

Pascaitu, Ganjar kemudian menggalakkan peningkatan program pemberdayaan perempuan dan anak. Selain itu, Ganjar juga aktiv menggandeng komunitas-komunitas perempuan untuk menjadi garda terdepan penanggulangan kekerasan anak.

Program tersebut dinilai berhasil. Bahkan, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wahyu Hartono mengatakan Pemprov Jateng banyak melakukan terobosan dan program inovatif.

Menurutnya, program inovatif yang dilakukan Pemprov Jateng di antaranya program “Nginceng Wong Meteng” dan “SMS Bunda” .

“Program itu sebagai upaya memberikan perhatian serius terhadap para ibu hamil untuk mencegah sekaligus mengurangi kematian bayi dan ibu,” ujarnya saat di Semarang beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan program lain yang berpihak kepada perempuan adalah pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat atau IVA tes untuk mendeteksi kanker serviks (leher rahim),  serta sistem data kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis teknologi informatika.

“Banyak program nyata yang dilakukan pemprov terkait kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, banyak daerah lain yang studi banding ke Jateng. Ini merupakan nilai tambah dan berdampak pada sektor lainnya, termasuk meningkatkan pariwisata,” tuturnya. (suarabaru.id/sl)