blank
Personel Polsek Giritontro Polres Wonogiri, mendatangi Dusun Jati, Desa Jatirerjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, untuk melakukan evakuasi mayat orok bayi berjenis perempuan yang dibuang di tanah tegalan milik warga.(suarabaru.id/bp)
WONOGIRI – Temuan mayat orok bayi yang dibuang di tegalan, Sabtu (16/6), menggegerkan warga masyarakat Dusun Jati, Desa Jatirejo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri. Bersamaan itu, masyarakat Dusun Sepat, Desa Gambiranom,.Kecamatan Baturetno, Wonogiri, dikagetkan oleh tragedi maut seorang pemancing ikan yang tewas tenggelam di perairan Waduk Gajahmungkur.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Giritontro AKP Dirodo, melalui Kasubag Humas Polres Wonogiri AKP Hariyanto, menyatakan, mayat bayi yang dibuang di tegalan tersebut berjenis kelamin perempuan. Hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis Pukesmas Giritontro bersama petugas Polsek setempat Ipda Sutrisyanto, memperkirakan bayi tersebut terlahir dalam usia kandungan sekitar 6 bulan.
Informasi yang dihimpun dari Dusun Jati, Desa Jatirejo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri), menyebutkan, mayat bayi itu ditemukan secara tidak sengaja oleh Tukino warga Dusun Jati RT 2/RW 3, Desa Jatirejo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Tukino kepada petugas, menyatakan, Rabu pagi (16/6), tiba di tegalan Dusun Jati, untuk mencari rumput pakan ternak. Tiba-tiba dia kaget oleh temuan bungkusan kain putih yang ternoda oleh bercak darah.
”Saat itu, saya memanggil, Narto, yang sama-sama ‘ngarit’ (mencari rumput) di tegalan Dusun Jati,” tutur Tukino. Bersama Narto, Tukino kemudian berusaha membuka bungkusan kain yang ternoda darah tersebut, menggunakan alat bantu tongkat kayu. ”Saya berdua kaget, ternyata di dalam bungkusan kain tersebut mayat orok bayi yang masih menyatu dengan plasentanya,” timpal Narto..
Temuan mayat orok bayi ini, kemudian dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Giritontro. Kapolsek Giritontro AKP Dirodo kemudian memimpin anggotanya untuk mendatangi lokasi temuan bayi, guna melaksanakan penanganan bersama Serka Supriyanto dari Koramil Giritontro dan tim medis Pukesmas setempat. Mayat orok bayi tersebut kemudian dibawa ke RSUD Dokter Muwardi Solo, untuk dilakukan outopsi. Polisi masih berupaya menyelidiki siapa gerangan ibu yang tega membuang bayinya tersebut.
Dari Kecamatan Baturetno, Kapolsek AKP Subroto, Sabtu (16/6), melaporkan, telah melakukan evakuasi terhadap pemancing ikan yang tewas tenggelam di perairan Waduk Gajahmungkur, Wonogiri. Tepatnya di lokasi pemancingan di perairan Dusun Sepat RT 2/RW 1, Desa Gambiranom, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Korban Mulyanto (50), dikenali sebagai warga asal Dusun Gondangrejo RT 1/RW 2, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Sejak pagi, Mulyanto mancing bersama Didik (29) dan Kuswandi (40), keduanya warga asal Kampung Reksogaden RT 1/RW 4, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. ”Saat mancing, tiba-tiba ember yang dipakai untuk wadah lumut umpan mancing terjatuh ke perairan, dan terhembus angin ke arah tengah perairan,” ujar Didik kepada petugas.
Spontan, korban serta merta terjun ke perairan, untuk tujuan mengambil kembali ember yang terhanyut tersebut. Namun malang, korban tenggelam dan akhirnya tewas. Ini terjadi, karena Mulyanto tidak kuat berenang. Itu terjadi, karena korban sebelumnya sempat mengeluh kondisinya sakit. Sebagai teman mancing, Didik dan Kuswandi, telah berupaya memberikan pertolongan, namun gagal menyelematkan Mulyanto. Tragedi maut pemancing ikan tenggelam ini, kemudian dilaporkan ke pamong desa untuk diteruskan ke Polsek Baturetno.
Tim Polsek Baturetno dipimpin Kapolsek AKP Subroto, bersama personel Koramil, relawan SAR, dan pamong desa serta warga, berupaya untuk mengevakuasi korban, untuk kemudian dibawa ke Pukesmas Unit Rawat Inap Baturetno, guna dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan menyebutkan, Mulyanto tewas karena tenggelam. Selesai pemeriksaan, mayat korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dikuburkan.(suarabaru.id/bp)