blank
Para ibu Bhayangkari Polsek Ngadirojo, Polres Wonogiri, ,menggelar pengajian menyongsong bulan suci Ramadan 1439 H, dirangkai dengan doa bersama untuk para insan Bhayangkara dan korban kebiadaban teroris di Jakarta maupun di Surabaya.(SMNet.Com/bp)

 

WONOGIRI – DPRD Wonogiri mengutuk keras tindak kebiadaban aksi terorisme bom yang terjadi di Surabaya dan Jakarta.  ‘’Kita tidak boleh takut. Kepada semua elemen masyarakat, kami imbau untuk membangun sinergitas kebersamaan, guna bersama-sama menangkal aksi terror,’’  tegas Ketua DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno.

Penegasan Setyo Sukarno ini disampaikan saat memimpin pertemuan dengan awak media, dalam kaitannya menyampaikan press release hasil capaian kinerja DPRD Wonogiri selama masa sidang kuartal pertama Tahun 2018, Selasa (15/5). Ikut mendampingi, Wakil Ketua DPRD Basriyono, Sekretaris DPRD Gatot Siswoyo, bersama para Kabid di jajaran Sekretariat Dewan.

Setyo Sukarno menandaskan, sinergitas kebersamaan semua elemen bangsa perlu ditumbuhkembangkan, dalam upaya menjaga empat pilar Indonesia yang meliputi Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurutnya, keberagaman potensi bangsa sebagaimana yang tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika, itu sudah menjadi sunatulloh bagi Indonesia, yang itu harus dijaga demi mewujudkan tetap tegaknya NKRI yang kokoh.

Sementara itu, jajaran Bhayangkari Polsek Ngadirojo pimpinan Ny Budiyono, Selasa (15/5), memprakarsai gelar pengajian menyambut bulan suci Ramadan 1439 H, yang dirangkai dengan ritual doa bersama dipimpin Ustadz Otong Madroi bersama rombongan Hadroh Al Fatah dari Dusun Jenggrik, Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Acara ini, juga melibatkan seluruh anggota Polsek Ngadirojo.
Kapolsek Ngadirojo AKP Budiyono menyatakan, acara ini sekaligus untuk memanjatkan doa bersama agar para insan Bhayangkara yang gugur sebagai korban kebiadaban teroris di Mako Brimob Jakarta dan korban bom di Surabaya, dapat diampuni segala dosa dan kesalahannya, serta diterima amal baiknya dan diterima di sisi Allah Swt.

Kapolsek mengingatkan, tugas polisi semakin berat dan marilah kita berdoa agar senantiasa dilindungi oleh Allah Swt.

Ketua Bhayangkari Ranting Ngadirojo Ny Budiyono mengingatkan,  agar para suami dari anggota Bhayangkari senantiasa waspada dalam menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi belakangan ini, utamanya ancaman dari kelompok terorisme. ‘’Marilah kita doakan, agar para suami kita senantiasa dilindungi dan diberi anugerah keselamatan oleh Allah Swt,’’ ujar Ny Budiyono.
Ustadz Otong Madroi diawal pembukaan pengajiannya menyatakan,  ikut berbela sungkawa atas gugurnya anggota Polri di Mako Brimob Jakarta dan para korban bom teroris di Surabaya. Tindak kebiadaban para teroris itu, bertentangan dengan ajaran Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil Alamin, yang menebarkan kedamaian dan rasa cinta kasih kepada semua umat.
Pasca teroris di Mako Brimob Jakarta dan di Surabaya, Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede menyerukan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaannya, dengan memperketat penjagaan. Termasuk di pintu gerbang masuk Mapolres, kini dijaga ketat oleh personel polisi.(SMNet.Com/bp)