blank
Peserta studi banding KLA dari Kota Pasuruan foto bersama Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, SMNet.Com/dh

 

MAGELANG- Kota Magelang berkomitmen menjadikan daerahnya sebagai kota layak anak (KLA). Salah satu program yang sudah dilakukan adalah melibatkan anak muda setiap kali pembahasan musyawarah rencana pembangunan  (musrenbang) daerah.

‘’Dilibatkannya anak-anak muda sudah kita lakukan, kita memfasilitasi ruang belajar, layanan kesehatan dan lainnya, sehingga mereka nyaman. Termasuk menghadirkan mereka untuk ikut menyampaikan pendapat dalam musrenbang,’’ kata Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, saat menerima rombongan studi banding Kota Pasuruan, di Ruang Adipura Kencana Kota Magelang,  kemarin.

Menurutnya, pemikiran anak muda saat ini berbeda jauh dengan anak muda zaman dulu. Generasi muda saat ini memiliki pemikiran luas  dan berani mengungkapkan hal itu.

‘’Terkadang kita pikir, anak muda sekarang pemikirannya sama dengan saat kita masih muda dulu. Tentu anak muda sekarang berbeda dengan dulu. Pola pikir orang tua dengan anak beda, kadang-kadang aneh, tapi itulah dunia anak,’’ ungkapnya.

Dia menerangkan, dengan komitmen Pemkot Magelang yang terus dijaga ini, Kota Sejuta Bunga berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak Tingkat Nindya. ‘’Penghargaan ini sudah kami terima kesekian kalinya. Barangkali nanti dari Kota Pasuruhan bisa mencari best practice berkaitan dengan kemajuan KLA ini,’’ harapnya.

Kota Magelang, lanjut Sigit,  tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan sebagai sumber pemasukan. Yang diandalkan adalah sektor jasa, baik jasa pendidikan, kesehatan, wisata maupun lainnya.

‘’Semakin jasa yang kita berikan bagus, kota juga akan semakin bagus. Sementara, semakin kota ini layak untuk anak, pasti juga layak untuk orang dewasa,’’ tegas Sigit.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pasuruan, Rini Wijayanti mengatakan, dirinya bersama rombongan sengaja studi banding di Kota Magelang karena kota ini sudah berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Nindya.

‘’Kota Pasuruan  sejak tahun 2016  baru berhasil meraihpenghargaan Kota Layak Anak Tingkat Pratama,’’ terang Rini yang juga Ketua Tim Advokasi KLA Kota Pasuruan.

Dia menambahkan, pihaknya ingin belajar tentang apa saja yang telah dilakukan tim advokasi KLA di Kota Magelang, sehingga berhasil meraih berbagai penghargaan. ‘’Harapan kami dengan studi banding ini agar tahun-tahunmendatang bisa mendapatkan prestasi lebih baik,’’ tutur Rini. (SMNet.Com/dh)