blank
Kepala SMK Pancasila 1 Wonogiri Joko Prihanto (kanan) memipin pengalungan samir kepada para siswa Kelas 12, dalam acara pelepasan dan perpisahan murid. Acara ini digelar di GOR Girimandala Wonogiri, dimeriahkan dengan sajian musik OM Sera dari Gresik Jatim.(SMNet.Com/bp)
WONOGIRI – Sejumlah sekolah di Kabupaten Wonogiri, mewajibkan para siswa Kelas 12 untuk mengenakan pakaian jas berdasi atau baju lengan panjang berdasi bagi pria dan kebaya serta kain jarik bagi wanita, ketika merayakan pelepasan dan acara perpisahan murid. Tujuannya, untuk menghindarkan aksi hura-hura seperti corat-coret baju seragam dan konvoi di jalanan.
Kepala SMK 1 Pancasila Wonogiri, Joko Prihanto, Kamis (3/5), memimpin langsung acara pelepasan sebanyak 488 siswa Kelas 12 di GOR Girimandala Wonogiri. Ditandai pengalungan samir kepada semua siswa Kelas 12. Ikut hadir memberikan sambutan Ketua Yayasan Pendidikan Pancasila (YPP) Wonogiri, Sakiran, dan wakil orang tua murid Suyato.
Acara pelepasan siswa Kelas 12 SMK Pancasila 1 Wonogiri, dimeriahkan dengan pentas musik Orkes Melayu (OM) Sera dari Gresik Jatim, dengan sejumlah bintang tamu. Juga disajikan tari klasik Gambyong Pareanom. ”Ini sekaligus sebagai pengganti ulang tahun sekolah, yang pada tahun 2017 lalu ditiadakan,” jelas Kasek SMK Pancasila 1 Joko Prihanto. Dalam kesempatan tersebut, Joko Prihanto menerima piagam penghargaan dari MURI, terkait dukungannya dalam ikut serta memecahkan rekor pentas musik campursari 100 jam.
Sekolah memberikan hadiah kepada para bintang pelajar yang berprestasi, yakni Prayuda, Imam Arifin, Nuri Kusuma dari program permesinan, berikut M Rifai, Roni Bayu Aji dan Aditya Nur Rofiq dari program Teknik Sepeda Motor Otomotif (TSMO).
Di tenpat terpisah, Kepala SMK 2 Wonogiri, Suwandi, yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Wonogiri, menyatakan, aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi dilarang. Baju seragam sekolah yang tidak lagi dipakai oleh para lulusan, dapat disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Acara pelepasan siswa Kelas 12 di SMK 2 Wonogiri, digelar dengan didampingi oleh para orang tua dan wali murid.
Kepala SMA 2 Wonogiri, Endang Sunarsih, Kamis (3/5), memimpin langsung acara pelepasan siswa Kelas 12 di halaman sekolah. Wakasek Humas SMA 2 Wonogiri, Wardoyo, mengatakan, pelapasan dilakukan kepada sebanyak 436 siwa dari jurusan MIPA, IPS dan Bahasa. Sekolah memberikan hadiah kepada para pelajar terbaik di masing-masing kelasnya dan juga yang terbaik di masing-masing jurusannya.
Mereka yang mendapatkan hadiah, terdiri atas bintang pelajar atas nama Berlina Alma Devira dari jurusan MIPA, Flavio Debinda Prasetyo (IPS) dan Harum Ika Praningrum (Bahasa). Hadiah juga diberikan kepada 14 murid yang menjadi bintang di kelasnya masing-masing. Kasek Endang Sunarsih juga memberikan penghargaan Purna Dharma kepada mantan Ketua Osis SMA 2 Wonogiri, Ibnu Sina dari Kelas 12 MIPA-3.
Acara perpisahan dan pelepasan siswa Kelas 12, juga digelar di halaman SMK 1 Jatiroto (40 Kilometer timur Kota Wonogiri) dipimpin Kasek Gunarsi, dengan menggelar acara wisuda pengalungan samir kepada 251 siswa Kelas 12. Pengalungan samir, dilakukan kepada para siswa yang dinyatakan lulus dengan didampingi oleh masing-masing orang tuanya.
Para siswa yang diwisuda, datang dengan mengenakan stelan jas berdasi bagi pria dan kebaya serta berkain jarik bagi yang wanita. Acara pengalungan samir diawali dengan prosesi kirab yang menyertakan regu Passkansa Satria Wiguna. Aneka sajian tari-tarian dan beragam lagu, ditampilkan untuk memeriahkan acara pelepasan dan perpisahan. ”Busana stelan jas berdasi dan kebaya, wajib dikenakan oleh para lulusan, untuk mengatisipasi agar mereka tidak berulah melakukan hura-hura,” jelas Kasek SMK 1 Jatiroto, Gunarsi.
Meski upaya untuk mengantisipasi para murid agar tidak hura-hura dalam merayakan kelulusannya, tapi di jalanan masih saja ditemukan para murid yang nekat melakukannya. Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, patroli Sabhara yang dipimpin Ipda Edi Santosa Kamis petang (3/5), menemukan para pelajar yang melakukan aksi corat-coret baju Osis-nya dan kemudian berkonvoi memakai sepeda motor.
Menyikapi kemunculan aksi pelajar yang hura-hura merayakan kelulusannya di jalan, kepada mereka diberikan peringatan dan dihalau untuk segera pulang. Demikian halnya ketika patroli menemukan para siswa yang bergerombol di Stadion Pringgondani dan di Patung Bedhol Desa ujung timur Bendungan Waduk Gajahmungkur, juga diberikan peringatan agar bubaran untuk pulang.(SMNet.Com/bp)