blank
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri, Subadi (kiri), memberi hadiah kepada para siswa RA dan MI Asmaul Husnah, ketika mereka mampu melantunkan hafalan surat.(SMNet.Com/bp)

WONOGIRI – Para siswa Raudatul Athfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Asmaul Husna, di Dusun Tulakan, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Kamis (26/4), menggelar acara Gebyar Ceria memeriahkan Hari Kartini Ke 139 Tahun 2018.

Aneka atraksi ketrampilan para siswa yang duduk di jenjang pendidikan anak usia dini setara taman kanak-kanak (TK), dan di jenjang setara sekolah dasar (SD) tersebut, ditampilkan ke atas panggung. Seperti siswa mahir melantunkan hafalan aneka surat, peragaan busana adat Jawa, pidato dai cilik (Pidacil), menyanyi, menari (Tapi Janggrik Genggong, India, Ondel-ondel dan aneka tarian kreasi lainnya), serta demo memamerkan jurus pencak silat.

Ketua Yayasan Asmaul Husna, Sarwono, menyatakan, pendidikan RA didirikan Tahun 2009 dan telah meluluskan sebanyak 500 siswa. Kemudian untuk jenjang pendidikan MI, didirikan Tahun 2010 dengan jumlah siswa saat ini sebanyak 230 anak. Lulusan MI Asmaul Husna, banyak yang diterima di berbagai sekolah favorit.

Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki basic agama, RA Asmaul Husna memiliki program unggulan hapal 20 surat pendek, dapat membaca dan menulis huruf Arab, hapal 10 doa harian dan 10 Hadist. Untuk jenjang MI, para siswa diprogram hapal Juz 30.

Lembaga pendidikan Asmaul Husna diasuh oleh 17 guru, dua diantaranya hafal Al Quran, yang peran mereka berupaya mengantarkan anak didik menjadi cerdas dalam pendalaman bidang akademik maupun bidang keagamaan.

Ikut hadir memberikan sambutan Kepala Desa (Kades) Wonoharjo (Y Suparmin) dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonogiri (Subadi). Acara Gebyar Ceria para siswa RA-MI Asmaul Husna ini, berlangsung meriah dengan dihadiri para Kepala Sekolah (Kasek) dari MTs se Kabupaten Wonogiri, dan dimeriahkan pula dengan sajian hiburan Solo Organ.

Guru pelatih pencak silat MI Asmaul Husna, Ayu Sofia, menyatakan, pelatihan seni bela diri pencak silat kepada anak didik diberikan dalam upaya membangun ketahanan pisik dan mental serta untuk mewujudkan kebugaran jasmani guna mengantarkan siswa menjadi insan yang memiliki iman dan akhlak mulia.

Para siswa yang mahir pencak silat, juga pandai menyajikan gerakan senam yang diiringi oleh lagu-lagu pop. ‘’Berbahagialah masyarakat yang menyekolahkan putra-putrinya di sini,’’  tegas Kades Y Suparmin. Sebab, melalui lembaga pendidikan RA dan MI Asmaul Husna, para siswa dididik menjadi anak yang tidak saja mendalami agamanya, tapi juga dididik menjadi anak yang berkarakter dan berbudi luhur, serta memiliki kecintaan terhadap budaya bangsa.  ‘’Itu semua mengantarkan anak menjadi aset yag sangat berharga bagi orang tua, bangsa dan negara,’’ ujarnya..

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri, Subadi,

ketika naik panggung memberikan sambutan, spontan mengundang perwakilan anak kelas A dan kelas B dari jenjang pendidikan RA, serta masing-masing satu siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 MI untuk diberi hadiah uang, setelah mampu mengucapkan takbir, kalimat sahadat, melantunkan surat Al Fatikah, surat Al Ikhlas, Al Falag, Al Annas, Al Kafirun dan surat Ar Rahman.(SMNet.Com/bp)