blank
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh, menjadi inspektur upacara, mengingatkan perlunya peningkatan kewaspadaan dalam menyikapi cuaca esktrem yang berpotensi memunculkan bencana alam.(SMNet.Com/bp)

WONOGIRI -Dalam beberapa hari ke depan, terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan wilayah Indonesia disertai  aliran udara basah dari Samudera Hindia. Yang itu memicu terjadinya cuaca ekstrem dan meningkatnya gelombang laut. Dampaknya, terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, yang berpotensi memunculkan bencana alam.

Menyikapi prakiraan cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono R Prabowo ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Selasa (24/4), menyerukan kepada warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Utamanya terhadap kemungkinan kemunculan bencana alam yang ditimbulkan seperti puting beliung, banjir dan tanah longsor serta terpaan gelombang laut yang meninggi.

Kepada para nelayan dan warga masyarakat yang tinggal di dekat kawasan pantai selatan, utamanya di sepanjang Pantai Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, diserukan perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan gelombang laut. Sebab prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Nurmaya dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Cilacap, dampak dari cuaca ekstrem tersebut memicu peninggian gelombang laut mencapai 2,5 sampai 4 Meter.

Peningkatan gelombang laut ini, diperkirakan terjadi di sepanjang perairan barat Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai. Juga di perairan Bengkulu, Enggano, Lampung, Selat Sunda bagian selatan,  dan sepanjang perairan selatan Pulau Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Perairan Selatan Pulau Sumba, Pulau Sawu.

Sementara itu, Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang, memprediksikan terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat, yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Kebumen timur, Magelang selatan, Purworejo, Karanganyar dan sekitarnya. Kondisi cuaca ekstrem ini, diprediksikan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Wonosobo selatan, Sukoharjo, Wonogiri timur dan sekitarnya.

Menyikapi cuaca ekstrem tersebut, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) M Heri Amrulloh, Senin (23/4), saat menjadi inspektur upacara di halaman Makodim, juga mengingatkan perlunya meningkatkan kesawpadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Wonogiri. Utamanya bencana alam yang ditimbulkan oleh hujan deras dan angin kencang, termasuk banjir dan tanah longsor.

Upacara tersebut menampilkan Perwira Upacara Danramil-06 Batuwarno, Kapten (Inf) Joko Susilo, dengan Komandan Upacara (Danup) dijabat Danramil-04 Nguntoronadi Kapten (Inf) Hendriya, serta pengucap Sapta Marga oleh Sertu Rojak. Dandim minta, agar upacara bendera yang digelar rutin pada setiap hari Senin, jangan hanya dilaksanakan sebatas seremonial semata.  ‘’Kita adalah para kesatria, dan bendera adalah salah satu simbol lambang negara. Bagaimana perlakuan kita terhadap bendera, harus kita laksanakan yang terbaik dan jadikan upacara bendera ini sebagai bagian dari belajar untuk berdisiplin,’’ tegas Dandim.(SMNet.Com/bp)