blank
Wali Kota Sigit Widyonindito menyerahkan wayang Anoman kepada dalang Sih Agung Prasetyo, mengusung lakon ‘Anoman Duta’, SMNet.Com/dh

 

MAGELANG- Pemkot Magelang Selasa malam (10/4) menggelar tradisi pentas wayang kulit  semalam suntuk di Kampung Meteseh, Kelurahan Magelang. Kampung itu merupakan tempat ditemukannya Prasasti Mantyasih yang merupakan cikal bakal berdirinya Magelang.

Pentas wayang dengan dalang  anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Magelang, Sih Agung Prasetyo, mengusung lakon ‘Anoman Duta’, yang dikolaborasi dengan wayang orang.

Pagelaran dimulai setelah Sigit menyerahkan wayang kulit Anoman kepada dalang Sih Agung. Acara itu disaksikan Forkopimda dan kepala OPD Kota Magelang serta masyarakat.

Sebelum pentas wayang diselenggarakan malam tasyakuran serta doa lintas agama di Kantor Setda Kota Magelang

Prasasti Mantyasih berupa lempengan tembaga menunjuk tahun 907 M sebagai salah satu sumber penetapan Hari Jadi Kota Magelang. Pada masa Hindu, Desa Mantyasih ditetapkan sebagai desa perdikan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910). Prasasti tersebut saat ini disimpan di Museum Radya Pustaka Surakarta.

Wali Kota Sigit Widyonindito menerangkan, lakon Anoman Duta  memberi inspirasi kepada semua masyarakat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan sungguh-sungguh.

Kota Magelang yang umurnya sudah tua, lanjutnya,  melalui berbagai pembangunan telah berhasil membawa kehidupan masyarakat makin maju dengan keadaan kota yang makin bersih dan tertata.

‘’Ini membanggakan kita semua. Lakon ini memberi inspirasi kepada kita kalau diberi tugas maka dilaksanakan dengan baik, jangan setengah-setengah,’’ tegas Sigit. (SMNet.Com/dh)