blank
Dinas Lingkungan Hidup melakukan sosialisasi car free day tanpa sampah, SMNet/dok

 

MAGELANG- Aturan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuat kota dan kabupaten tidak mudah meraih penghargaan Adipura Kencana.

‘’Setiap kategori hanya satu yang mendapat penghargaan itu. Kota besar, kota sedang dan kota kecil masing-masing hanya satu yang meraih Adipura Kencana,’’ ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Machbub Yani Arfian, kemarin.

Menurutnya, lima besar tingkat nasional diambil satu untuk meraih penghargaan tertinggi di bidang kebersihan. Setelah penilaian kedua (P2) nilainya tidak diumumkan seperti penilaian pertama (P1), tetapi dilaporkan ke Dewan Pertimbangan Adipura. Tim tersebut kemudian turun ke daerah, dan setelah itu kepala daerah diundang untuk melakukan paparan di Jakarta.

Hal ini, lanjutnya, berbeda dengan waktu Kota Magelang meraih penghargaan tersebut tahun 2014. ‘’Waktu itu urutan 1 sampai dengan 3 nasional meraih Adipura Kencana. Kota Magelang berada di urutan ketiga sehingga mendapatkannya,’’ tuturnya.

Syarat lainnya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah harus sanitari  landfill. Yaitu sampah setelah dibuang di TPA kemudian diurug tanah, dan pengurugan tanah itu dilakukan setiap hari. ‘’TPA Banyuurip tidak mungkin, karena TPA nya sudah penuh. Selain itu mencari tanah urug juga tidak mudah,’’ katanya.

Selain itu, inovasi yang diajukan untuk meraih Adipura Kencana harus baru. Artinya belum pernah dibuat oleh daerah lain. Belum lagi titik pantau kebersihan juga ditambah. Yakni tempat ibadah mulai sekarang ikut pula dinilai.

Posisi Kota Magelang saat ini berada di ranking 11 tingkat nasional. Untuk tingkat Jateng ranking dua di bawah Kudus. Nilai hasil P1 mencapai 76,43. ‘’Kami berusaha mendapat hasil yang baik dengan terus bekerja keras,’’ tegasnya.

Wali Kota Sigit Widyonindito dihadapan peserta Sarasehan Adipura di Kelurahan Kramat Utara beberapa hari lalu mengatakan, selama ini kota yang dipimpinnya telah berhasil meraih berbagai prestasi. Tetapi  prestasi-prestasi tersebut dirasa masih kurang jika Adipura tidak berhasil diperoleh. ‘’Berbagai prestasi sudah dapat kita raih, tapi kalau  Adipura nggak dapat rasanya gimana gitu,’’ katanya.

Dia menerangkan, pihaknya sudah memiliki beberapa hal yang menjadi catatan dalam penilaian pertama (P1) Adipura tahun 2017. Meskipun secara nilai rata-rata sudah bagus. ‘’Ada catatan yang perlu dibenahi. Meskipun nilai di atas rata-rata tapi kita tidak boleh lengah. Jangan sampai nilai yang sudah diperoleh pada P1 ini menurun,’’ pintanya.

Sigit mengajak masyarakat untuk selalu memiliki kebiasaan yang baik, terutama dalam hal kebersihan.  ‘’Dinilai atau tidak, kita harus konsen menjadikan Magelang bersih, hijau, asri,’’ harapnya. (SMNet/dh)