blank
Pembangunan akses jalan yang baru menuju bandara.

SEMARANG – Direktur Utama PT Angkasapura, Faik Fahmi mengatakan, bandara Ahmad Yani Semarang ditarget beroperasi dengan syarat minimum pada Mei 2018. Yakni terminal penumpang, gedung parkir satu lantai, terminal kargo, masjid, gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran.

Dengan demikian pemudik lebaran 2018 dipastikan dapat menikmati Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang yang baru. Namun secara keseluruhan Bandara terapung pertama di Indonesia ini akan selesai seluruhnya pada awal 2019.

“Jadi mudik lebaran tahun ini masyarakat Jawa Tengah sudah bisa membanggakan bandara baru,” katanya dalam topping off (penutupan atap) terminal bandara di Semarang (11/1/2018).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku senang karena bandara baru yang diidam-idamkan masyarakat Jateng sudah hampir selesai. Sebab seingatnya sudah tiga gubernur yang mencoba mengerjakan proyek bandara baru namun tidak juga selesai.

“Saya tidak tahu berapa presiden, berapa menteri perhubungan yang mengawal ini. Yang saya tahu tiga gubernur memulai ini. Dua senior saya Pak Mardiyanto dan Pak Bibit, dan sekarang kelihatan hasilnya,” katanya.

Ia sendiri selalu memantau secara rutin pekerjaan pembangunan bandara. “Beberapa kali saya sepedaan ke sini untuk melihat sudah sampai mana. Saya baca-baca di media, sudah ada yang menulis tempat-tempat terunik di dunia, dan bandara baru ini salah satunya,” katanya.

Pengembangan Bandara Ahmad Yani senilai Rp 2,07 triliun ini terdiri atas lima paket. Paket satu pekerjaan lahan dan jalan akses sudah selesai 100 persen.

Paket dua, pekerjaan apron dan taxiway juga sudah 100 persen. Paket tiga, pekerjaan pembangunan terminal akan selesai November 2018. Sedang paket empat, yakni bangunan penunjang dan lanskap serta paket lima  pekerjaan water management akan selesai pada 2019.

Menteri Pekerjaan Umum Budi Karya Sumadi mengatakan, bandara baru ini akan mengatasi masalah over capacity. Kapasitas bandara lama hanya 800 ribu penumpang per tahun, namun realisasi penumpang pada 2017 mencapai 4,4 juta orang.

“Terminal bandara baru ini kan sembilan kali lebih besar dari yang lama, dan dapat menampung enam juta penumpang per tahun,” katanya.

Bandara baru memiliki luas 58.652 meter persegi atau sembilan kali lebih luas dibanding terminal lama yang hanya 6.708 meter persegi. Luasan apron mencapai 75.522 meter persegi dan dapat menampung 13 pesawat  narrow body.

Terminal baru dibangun di atas lahan lunak dan sebagian besar berair dengan menggunakan tiang pancang. “Tentunya ini berkat pak gubernur (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) yang selalu ‘njawil-njawil’ kapan ini,  kapan ini, pak,” kata Budi.

Bandara Ahmad Yani Semarag mengusung konsep floating airport yang dipadukan dengan konsep ecogreen. Pada area bandara juga ditanami 24 ribu pohon mangrove untuk mendukung pelestarian lingkungan.

Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengharapkan bandara baru ini akan semakin meningkatkan perekonomian Jawa Tengah. “Jateng ini perekonomian meningkat terus sehingga masyarakat semakin sejahtera,” katanya.(SMNet/md)