blank
CROSS COUNTRY: Para pemain PSIS menjalani program lari cross country di Bandungan, Kabupaten Semarang sejauh tujuh kilometer pada hari pertama pemusatan latihan, Senin (5/2) pagi. (dok)

SEMARANG – Menghadapi Liga 1/2018 ditambah laga penyisihan Piala Indonesia tahun ini, kondisi fisik pemain PSIS Semarang terus digenjot dalam pemusatan latihan di Bandungan yang dimulai Senin (5/2) pagi. Pelatih fisik PSIS Ahmad Sofianto memogramkan menu cross country selama dua hari, Senin-Selasa (5-6/2). Haudi Abdillah dkk diwajibkan berlari di kondisi medan turun dan naik sejauh tujuh kilometer di jalan yang sudah ditandai dengan petunjuk arah.

“Selama dua hari TC ini, pelatih ingin para pemain memiliki bekal yang cukup dari segi ketahanan tubuh dan kelincahan. Program cross country kami jalankan di pagi hari selama dua hari TC dan sekali berlatih di lapangan futsal di hari pertama. Pada Selasa, (6/2) sore para pemain kami beri waktu istirahat sebelum nantinya program lanjutan kami laksanakan di hari ketiga TC,” ujar pria yang akrab disapa Sofi itu, kemarin.

Program cross country dimulai dengan pemanasan pada pukul 06.00 di Hotel Kencana yang menjadi tempat skuad asuhan Subangkit menginap. Sebanyak 29 penggawa Laskar Mahesa Jenar yang terdiri atas 23 pemain sudah dikontrak dan enam pemain magang memulai start dari Pasar Bandungan melewati area perkampungan dan kembali lagi di hotel.

Subangkit menilai peningkatan kondisi fisik pemainnya sangat diperlukan. Sebab, dalam Piala Presiden lalu dirinya melihat para pemain mengalami penurunan stamina pada laga terakhir Grup E melawan Persela Lamongan (30/1). Walaupun saat itu Haudi dan kolega meraih kemenangan dengan skor tipis, 1-0 atas Laskar Joko Tingkir.

“Saat melawan Persela stamina pemain kedodoran tidak seperti saat lawan Bhayangkara FC dan Arema FC. Padahal laga tersebut digelar denga format home tournament. Kompetisi sesungguhnya mereka harus melalui perjalanan dari kota satu ke kota lain dengan rentang waktu yang hampir mirip. Untuk itu materi fisik kami perlukan di samping strategi di lapangan,” kata Subangkit.

Kondisi suhu Bandungan yang dingin dan udara tipis di pagi hari menjadi alat alami yang digunakan untuk meningkatkan kondisi fisik pemain. Dengan kesiapan fisik para pemain Subangkit berharap mereka bisa bermain sepanjang 90 menit dengan masa jeda perlaga empat hingga enam hari hingga akhir musim nanti. “Kami juga mencatat hasil latihan yang dilakukan dari hari pertama TC hingga selesai. Pemain yang punya ketahanan fisik bagus tentu punya peluang untuk tampil sebagai starter dalam setiap pertandingan Liga 1 ataupun Piala Indonesia,” ungkapnya. (smn/rr)