blank
Petugas sedang memelihara rumput Stadion Moch Subroto, Kota Magelang, (SMN/dh)

MAGELANG- Sepertinya Stadion Moch Subroto urung digunakan PSIS Semarang sebagai homebase pada kompetisi Liga 1 Indonesia 2018. Penyebabnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penyelenggara kompetisi tersebut menyatakan stadion milik Pemkot Magelang tersebut tidak lolos verifikasi.

Berita itu mengagetkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kota Magelang sebagai pengelola Stadion Moch Subroto. Bahkan dinas itu tidak mendapat tembusan mengenai hasil verifikasi.

‘’Kami tidak tahu kapan tim verifikasi datang langsung ke stadion, karena tidak ada tembusan atau pemberitahuan. Sebaiknya ada pemberitahuan, karena kami pihak pengelola,’’ ujar Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Magelang, Puji Hartono di Stadion Moch Soebroto, kemarin (2/2/2018).

Dia mengaku, mendapat informasi tidak lolos verifikasi tersebut dari media sosial, bukan dari pemberitahuan resmi dalam bentuk surat atau lainnya. Bahkan, pihak PSIS Semarang sebagai calon pengguna juga tidak memberi kabar terkait hal itu.

‘’Selama ini kami komunikasinya dengan manajemen PSIS. Dari komunikasi itu, hampir tidak pernah menyangkut proses verifikasi. Termasuk tidak ada permintaan dari PSIS terkait kecukupan infrastruktur atau fasilitas lainnya sebelum dilakukan verifikasi,’’ ujarnya.

Karena itu, lanjut Puji, pihaknya tidak mengetahui persis standar yang ditetapkan PT LIB, khususnya untuk stadion yang akan digunakan dalam pertandingan Liga 1 Indonesia 2018. Juga tidak mengetahui alasan pasti PT LIB  menyatakan Stadion Moch Soebroto tidak laik untuk Liga 1.

‘’Syaratnya apa saja agar stadion laik untuk pertandingan Liga 1, kami juga tidak tahu. Yang jelas, kami membangun stadion ini dengan sebaik dan senyaman mungkin, khususnya rumput sudah berstandar nasional,” jelasnya didampingi Kasi Penataan Bangunan dan Lingkungan, Wisnu Chrisna.

Dia menegaskan, kalau memang PT LIB menghendaki ada renovasi di beberapa bagian yang sifatnya ringan, bisa dipenuhi pihak pengelola. Sebab, ada dana sekitar Rp 700 juta untuk pemeliharaan dan pengelolaan stadion selama satu tahun.

‘’Skala ringan itu misalnya tembok pembatas di tribun sisi selatan bagian atas bisa kami tambah ketinggiannya agar lebih aman lagi. Tapi kalau renovasi skala berat, kami tidak mampu,” ungkapnya.

Seandainya PSIS Semarang tidak jadi bermarkas di Kota Magelang, Puji mengatakan,  tidak ada kerugian di pihak pengelola. Apalagi belum ada penandatanganan MoU antara kedua belah pihak, sehingga saat ini sifatnya belum jelas.

‘’Sampai sekarang belum ada MoU.  Dulu baru sebatas izin wali kota untuk laga persahabatan melawan Arema FC. Saat itu juga kami persiapkan apa yang kami bisa dan miliki,’’ tegasnya.

Seperti diberitakan salah satu media daring nasional, PT LIB telah selesai melakukan verifikasi terhadap stadion yang dipakai klub-klub Liga 1. Hasilnya, ada tiga stadion yang dinyatakan tidak lolos verifikasi, yakni Stadion Teladan (kandang PSMS Medan), Stadion Moch Soebroto (markas PSIS Semarang) dan Stadion Marora (homebase Perseru Serui).

Alasannya dikemukakan oleh Chief Operational Officer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy bahwa ketiga stadion tidak sesuai dengan standar. Klub pun dipersilakan mencari stadion lain atau melakukan renovasi. (SNM/dh)