blank
Peserta tengah mengikuti "Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19" di Pendopo Belakang Bupati Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo meminta guru lebih kreatif dan inovatif selama berlangsung pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan belajar di rumah (BDR) di masa pandemi global Covid-19.

“Sebagaimana diketahui tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai tanggal 13 Juli 2020. Hal ini mengacu pada kalender pendidikaan di Wonosobo, meskipun masih dalam suasana wabah Covid-19 l. Kegiatan belajar dilakukan dengan model PJJ dan BDR,” katannya.

Hal itu dikatakan Sekda One Andang Wardoyo di sela-sela “Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan di Masa Covid-19” di Pendopo belakang Bupati Wonosobo, Kamis (16/7). Sosialisasi yang diadakan Disdikpora Wonosobo diikuti MKKS SMP, K3S SD, Korwil Bidang Pendidikan, Pengawas SD dan SMP.

Menurutnya, mulai tahun ajaran baru saat ini tentu akan berbeda dengan tahun ajaran baru sebelumnya, karena di tahun ini seluruh dunia sedang menghadapai wabah Covid-19. Tak terkecuali Indonesia, sudah banyak korban berjatuhan disamping banyak pula yang sembuh.

“Data 14 Juli 2020, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 78.572 orang. Kemudian data per 14 Juli 2020 jumlah pasien covid-19 Kabupaten Wonosobo adalah 84 orang, sembuh 79 orang, masih dirawat 1 orang, dan meninggal 0 orang,” katanya.

PJJ dan BDR, katanya, guna memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19.
Mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan.
Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.

Model Layanan

blank
Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo. Foto : SB/Muharno Zarka

Kepala sekolah diminta menjamin hak peserta didik mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19. Yakni menyiapkan model layanan pembelajaran dan layanan administrasi pendidikan, selama layanan pembelajaran daring, luring dan pembagian tugas serta piket di sekolah.

“Melakukan pendataan kepada peserta didik untuk memastikan semua peserta didik memiliki akses pembelajaran daring atau luring. Bagi yang kesulitan untuk mendapatkan akses belajar dari rumah, maka sekolah perlu merumuskan strategi yang tepat dan aman agar peserta didik dapat menerima haknya untuk belajar,” sebutnya.

Kepala sekolah, imbuhnya, mengarahkan dan mengkoordinasikan guru untuk membuat perencanaan mengajar jarak jauh (PJJ). Dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran jarak jauh kepala sekolah dapat melakukan kegiatan workshop melalui webinar atau room meeting yang aplikasi sudah banyak tersedia.

“Disamping itu, juga kepala sekolah dapat bekerja sama dengan pengawas dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk menjadi narasumber dalam kegiatan workshop tersebut,” lanjutnya.

Ditambahkan One Andang, Kepala Sekolah musti mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan mencakup fasilitas fisik dan non fisik.

“Juga mempersiapkan dokumen program kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait, seperti dinas sosial, lembaga perlindungan anak, atau lembaga psikologi pendidikan atau psikologi sosial sebagai upaya untuk perlindungan dan layanan terhadap peserta didik atau orangtua peserta didik,” ujarnya.

Sekolah juga diminta mempersiapkan wadah atau media komunikasi, bisa berbentuk media sosial atau radio. Tujuannnya adalah untuk menjalin komunikasi internal dan eksternal di dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Muharno Zarka-Wahyu