blank
Wakil Wali Kota Tegal M Jumadi (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sisitem tatap muka untuk pelajar di Kota Tegal, yang sedianya dilaksanakan pada Senin (13/2020) lalu, karena banyak orang tua murid yang keberatan, diundur pada 1 Agustus 2020 mendatang.

“KBM Kota Tegal akan kita terapkan perpaduan sistem tatap muka dengan online,” kata Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi di kantornya Rabu (15/7/2020).

Jumadi menjelaskan, alasan Pemkot Tegal menunda KBM yang utama adalah keselamatan anak nomor satu. Hal itu tidak bisa dibandingkan dengan ekonomi ataupun masalah pendidikan. Namun bukan berarti mekesampingkan pendidikan.

“Kita harus fokus dulu. Karena kita sedang menghadapi covid-19 yang nota bene masalah kesehatan termasuk masalah keselamatan, maka Pemkot Tegal berfikir, selamatkan dulu generasi bangsa ini, calon pewaris bangsa ini agar mereka benar-benar aman saat melaksanakan proses KBM dengan tatap muka,” tutur Jumadi.

Jadi, kita harus mempersiapkan dengan sangat hati-hati semuanya. Baik sarana, pra sarananya, sarana sanatasi di sekolah harus menjadi konsentrasi kita karena bisa jadi akan terjadi penularan pandemi di area toilet atau yang lain. Makanya Pemkot Tegal meminta kepada pihak sekolah untuk mempersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Dijelaskan, beberapa sekolah telah melakukan pelatihan kepada para guru, dengan harapan para guru bisa memanfaatkan telekomunikasi, video conference dengan baik.

Jumadi mengakui, proses pembelajaran terbaik didunia adalah dengan tatap muka, langsung bertemu antara guru dengan murid. Namun, ini dalam kondisi pandemi paling tidak proses KBM mendekati tatap muka yang tentu saja harus dipersiapkan sarana prasarananya.

Yang lebih penting lagi terkait dengan kurikulum. Dalam kondisi normal saja kurikulum yang ada saja tidak maksimal dilaksanakan, apa lagi dalam kondisi pandemi. Artinya para guru harus berpikir cerdas, cermat bagaimana agar kurikulum yang diajarkan sampai kepada murid dengan sarana pra sarana telekomunikasi video conference.

Harus dipastikan kurikulum dalam pandemi kurikulum yang optimal. Artinya para murid mendapatkan pembelajaran yang optimal. Jadi bukan maksimal lagi tapi yang paling optimal seperti apa. Tidak bisa berharap seperti dalam kondisi normal.

“Jadi Pemkot Tegal siapkan dalam pembelajaran tahun ajaran baru 2020-2021 yaitu kombinasi antara tatap muka dengan online. Tetapi harapannya, kita tidak mau untung-untungan (gambling) terhadap murid. Jangan sampai para murid dikorbankan dengan herd immunity, dibebaskan begitu saja yang dampaknya membahayakan ke depan. Kita fokus bagaimana pembelajaran online terlebih dahulu, selanjutnya kalau memang diperlukan disiapkan pembelajaran tatap muka dengan ke hati-hatian, ke hati-hatian yang sangat tinggi,” pungkas Jumadi.

Nino Moebi