blank

SLAWI (SUARABARU.ID) – Pada masa pandemi covid-19 ini, Dinas Kelautan Perikanan dan Perternakan (DKPP) Kabupaten Tegal terus berinovasi menuju masyarakat yang aman, sehat dan tetap produktif di sektor peternakan.

Inovasinya dengan membuat kebijakan perlindungan dan pemulihan ekonomi bagi peternak yang terdampak pandemi. Yaitu pemberian obat cacing dan vitamin ternak sebanyak 2.680 dosis secara gratis. Yaitu 2.000 dosis untuk pengobatan ternak kambing dan 680 dosis untuk ternak sapi.

Pemberian obat cacing dan vitamin itu untuk memberikan kepastian bahwa daging yang diproduksi dan dijual belikan aman, sehat serta utuh dikonsumsi masyarakat. Kebijakan lain yaitu memberikan panduan bagi peternak dalam upaya pencegahan penyakit menular pada manusia yang bersumber dari Hewan/Zoonosis.

Demikian disampaikan Kepala DKPP, Khofifah, dalam acara talkshow ‘Bincang Kreatif’ di studio Radio Slawi FM dan kanal youtobe pemkab.tegal, Selasa (14/7/2020).

Acara yang disiarkan secara live dan dipandu host Merry Honey, diselenggarakan Dinas Kominfo selaku Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19. Kali ini selain Kepada DKPP, juga menghadirkan Dian Widiyanto dan Heru Mulyono selaku peternak sapi dan kambing dari Desa Karanganyar Dukuhturi dan Desa Kemuning Kramat.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, ada tiga langkah cara mencegah terjadinya penularan penyakit pada manusia yang bersumber dari hewan ternak sapi atau kambing. Pertama, cegah penularannya dengan tidak mengkonsumsi daging setengah matang, jangan minum susu sapi atau kambing yang tidak dipasteurisasi. Jangan bekerja di pengolahan daging sapi/kambing yang sudah terkontaminasi bakteri brucella.

Kedua, pahami gejala klinisnya seperti demam, keringat berlebihan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi. Kehilangan nafsu makan dan mudah lelah. Gejala ini bisa terjadi hanya sebentar atau bisa juga dalam waktu lama. Itu tergantung pada daya tahan tubuh masing masing orang.

Ketiga, lakukan upaya pencegahan dengan cara hindari mengkonsumsi daging yang tidak matang. Hindari mengkonsumsi susu dari produk olahan yang tidak di pasteurisasi. Selalu menggunakan sarung tangan karet jika bekerja di pengolahan daging sapi atau kambing.

“Intinya harus diupayakan proses produksi dan penjualan daging itu aman sehat dan utuh dengan menerapkan protokol kesehatan”, pungkas khofifah.

Nur Muktiadi