blank
Edy Wuryanto, S.Kep, M.Kep, anggota Komisi IX DPR RI dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPNI Jateng.

JEPARA(SUARABARU.ID) – Banyaknya tenaga  kesehatan yang terpapar covid – 19 di Jepara hingga mencapai angka 26 persen lebih dari total pasien positif covid di kota ini mendapatkan perhatian dari Dr. Edy Wuryanto, S.Kep, M.Kep, anggota komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Sementara warga Jepara yang terpapar  telah mencapai angka 673 orang.

“Ini persoalan serius karena angkanya sangat tinggi dan bisa berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan masyarakat dan sekaligus upaya percepatan penanganan covid-19 di Jepara,” ujar Edy Wuryanto.

Sebab tenaga kesehatan adalah ujung tombak, baik dalam tracing maupun tracking serta dalam perawatan dan pengawasan pasien. Apalagi jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang terpapar telah mencapai 9 buah” ujarnya Selasa siang ( 14/7-2020) dalam percakapan telpon secara khusus  dengan wartawan SUARABARU.ID Jepara.

Baca Juga :Klaster Fasilitas Kesehatan di Jepara Terpapar Covid-19 Semakin Meluas

Menurut anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini, dalam skenario penanganan covid-19 Kepala Daerah, baik Bupati maupun  Gubernur memegang peranan yang sangat penting untuk menggerakkan seluruh eleman masyarakat maupun pemangku kepentingan lain untuk bergerak bersama.

“Karena itu lahirlah gugus  tugas yang ketuanya adalah para Kepala Daerah. Tujuannya agar bergeraknya lebih padu dan cepat karena banyak unsur yang harus dilibatkan. Sebab virus ini memiliki cara penularan yang sangat cepat. Bukan malah  menjadi lamban bergerak,” ujar Edy Wuryanto yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

“Saya berharap Bupati Jepara sebagai ketua gugus tugas lebih sungguh-sungguh dan intensif  melakukan gerakan secara  padu,  cepat, dan sistematis  dengan didukung oleh unsur Forkopimda yang ada di daerah,” pintanya.

Harusnya Bupati pasang badan untuk melindungi rakyat agar kemudian  mereka mau terlibat dan bergerak bersama secara aktif. Masa tanggap darurat yang diperpanjang menurut Edy Wuryanto harus diisi dengan program yang kongkrit untuk pengendalian covid-19.  Jika tidak maka akan memperpanjang penderitaan masyarakat luas lebih lama dan tidak pasti.

Untuk mencegah berkembangnya klaster tenaga kesehatan, ia juga meminta agar dilakukan rapid test secara periodik disamping memenuhi Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan, vitamin  dan insentif.

Baca Juga: Hari Ini Bertambah 14 Orang, Jumlah Warga Jepara yang Terpapar Menjadi 673 Orang

“Bagi yang dinyatakan reaktif memiliki  antibodi covid-19 harus segera di lakukan pemeriksaan swab. Jangan ketika telah ditemukan tenaga kesehatan reaktif masih saja dipaksa  bekerja. Ujungnya ketika nakes tersebut positif covid-19, ia telah menularkan virus ini kepada pasien yang dilayaninya,”ungkapmya.

Jangan Tutupi Data

Kepada Bupati, DKK dan Gugus Tugas ia juga meminta agar tidak menutup-nutupi data tenaga kesehatan yang terpapar. “Buka saja agar masyarakat juga mengerti dan sadar bahwa ada ancaman virus yang serius disekelilingnya. Kalau ditutup-tutupi itu tujuannya apa. Sebab masyarakat pasti akan segera tau,”  ujar Edy  Wuryanto.

Ia juga berjanji untuk secepatnya  menyampaikan keterlambatan dan persoalan Jepara dalam penanganan covid-19 ini kepada Menteri Kesehatan dan juga   Gubernur Jawa Tengah.

Hadepe – ua