blank
Bappeda Kebumen Selasa (14/7) menggelar Webinar Penyusunan Dokumen Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Menuju Unesco Global Geopark.(Foto:SB/Dok)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pemkab Kebumen melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) terus mematangkan Dokumen Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) Menuju Unesco Global Geopark.

Bahkan saat ini telah disiapkan klustering mencakup 27 situs yang akan menjadi situs utama dalam pengusulan Geopark Karangsambung-Karangbolong. Terdiri atas 20 situs geologi dan 4 situs budaya, 3 situs biologi.

Hal itu terungkap dari diskusi secara virtual Webinar Perkembangan Penyusunan Dokumen GNKK Menuju Unesco Global Geopark di Ruang Teater Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kebumen, Selasa (14/7-2020).

Pada diskusi publik tersebut Bappeda Kebumen mengundang partisipan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappenas, Kepala Badan Geologi Bandung, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Ir Hanang Samodra MSc, Ir Budi Martono MSc dan dr Bambang Guwanan SPOG.

blank
Kepala Bappeda Kebumen Puji Rahayu membuka Webinar Penyusunan Dokumen Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Menuju Unesco Global Geopark.(Foto:SB/Dok)

Webinar juga diikuti Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kebumen, Dinas Perkim dan LH, Kepala Dinas Inforkom, Kepala Dispermades, Balai Informasi dan Konservasi Kebumian LIPI Karangsambung, LSM serta pemerhati budaya di Kebumen.

Acara dibuka oleh Kepala Bappeda Kebumen Puji Rahayu dan pembicara Ir Chusni Ansori MT, peneliti dari Balai Informasi dan Konservasi Kebumian LIPI Karangsambung, serta Ketua Harian GNKK Joenedi Ir Fatchurahman MSi.

Meliputi 117 Desa

Menurut Chusni Ansori, Geopark Karangsambung- Karangbolong meliputi kawasan seluas 543.599 kilometer persegi (Km2) yang mencakup 12 kecamatan dengan 117 desa di Kabupaten Kebumen yang mempunyai morfologi bervariasi. Mulai batuan alam perbukitan, lembah, dataran, gua-gua alam, hingga keindahan kawasan pantai selatan Kebumen yang merupakan sisa gunung api purba.

Dia jelaskan, geopark bukan hanya geologi atau pariwisata semata, tetapi potensi geologi yang memanfaatkan keindahan alam sehingga terjaga kelestariannya dan masyarakat penghuninya sejahtera melalui aktivitas sosial budaya.

”Secara keseluruhan kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong terbagi menjadi dua geoarea, yaitu kawasan geoheritage Karangsambung di bagian utara dan kawasan geoheritage bentang alam karst di bagian selatan. Dikenal pula sebagai kawasan Gombong selatan hingga Pantai Karangbolong dan Pantai Ayah yang dipenuhi gua-gua alam, kawan karts atau mata air bawah tanah dan keindahan pantai alam di Kecamatan Ayah,”jelas Chusni.

Yang menarik, Ketua Jaringan Geopark Indonesia Budi Martono sebagai peserta webinar pun mendukung dan mendorong Pemkab Kebumen segera melengkapi dokumen menuju Unesco Global Geopark. Sebab dari sisi keunikan batuan atau aspek geologi serta biologi dan sosial budaya, Kebumen lebih lengkap dan lebih kaya sehingga lebih siap dari daerah lain yang juga sedang mengajukan diri menuju Unesco Global Geopark.

Bupati Kebumen Yazid Mahfudz yang ikut menyimak Webinar itu pun menyatakan siap mendukung penuh upaya mewujudkan GNKK menjadi Unesco Global Geopark sesuai target. Apalagi sejak 2018 Geopark Karangsambung-Karangbolong telah menyandang predikat geopark nasional atau taman bumi nasional.

”Ini potensial sekali sebagai kekayaan daerah dalam mewujudkan wisata geologi, biologi dan budaya sekaligus untuk pelestarian alam sehingga semua pihak harus mendukung,”tandas Bupati Yazid Mahfudz.

Komper Wardopo, jurnalis Suarabaru.id di Kebumen.