blank
Rektor UNY, Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd, memberikan penghargaan DR HC pada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Drs H Abdul Halim Iskandar MPd, di kampus UNY Jalan Colombo nomor 1 Sleman, Yogyakarta.   Foto: dok/ist

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), memberikan gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Drs H Abdul Halim Iskandar MPd. Pemberian gelar itu dilakukan di kampus setempat, Sabtu (11/7/2020).

Dia meraih penghargaan atas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memajukan Indonesia, sebagai fokus utama pemerintah di era Presiden RI Joko Widodo.

Dalam orasi ilmiahnya di depan jajaran kampus, Menteri Halim mengungkapkan, kebijakan desa yang berkualitas perlu disusun berbasis data dan masukan pemanfaat kebijakan.

BACA JUGA : Pentingnya Peran Ulama pada Pengembangan Seni Budaya Islam

Sejak minggu pertama penugasannya sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dia melakukan pembenahan berkaitan dengan data dan informasi.

”Seluruh aduan dari desa harus ditanggapi dan ditindaklanjuti. Ibarat petugas customer service yang melayani pelanggan. Masukan rutin tiap desa juga dikumpulkan oleh 19 ribu pendamping lokal desa, 16 ribu pendamping desa di kecamatan, dan 1.000 pendamping di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan Nasional,” paparnya.

Dia juga merancang pelatihan kapasitas pendamping, terutama peningkatan kapasitas untuk mencatat dan melaporkan kondisi desa, perubahan harian tiap desa, dan menghubungkan desa dengan pihak lain yang dibutuhkan desa. Para pendamping ini, menjadi mata dan telinga kementerian.

Mengenai kebijakan selama pandemi covid-19, Abdul Halim memprioritaskan dana desa untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS), yaitu Padat Karya Tunai Desa (PKTD), Desa Tanggap Covid-19, dan BLT Dana Desa.

Ekonomi Desa
PKTD disusun ulang, guna menurunkan angka kemiskinan di pedesaan.
Sedang Padat karya membantu penganggur yang kembali ke desa, juga menjadi salah satu amunisi menjelang rebound ekonomi desa, yang dimulai dari wisata desa, produksi pertanian, diikuti sektor ekonomi lainnya.

Khusus Desa Tanggap Covid-19, terbentuk Relawan Desa Lawan Covid-19 di 64.793 desa, mencakup 1,87 juta relawan.

”Hasilnya teruji efektif, dari 62.142 orang positif covid-19 pada 4 Juli 2020, hanya 909 orang yang berasal dari desa. Dana untuk masyarakat, hingga 4 Juli 2020, sebanyak Rp 8,3 triliun BLT Dana Desa, telah disalurkan. Bulan pertama telah tersalur di 71.395 desa, mencakup 7,59 juta keluarga penerima manfaat, dengan nilai bantuan Rp 4,56 triliun,” imbuhnya.

Ditambahkan dia, BLT Dana Desa bulan kedua tersalur di 49.137 desa, mencakup 4.952.952 keluarga senilai Rp 2,9 triliun. BLT Dana Desa bulan ketiga tersalur di 13.822 desa, mencakup 1.252.703 keluarga, senilai Rp 752 miliar,” jelas dia panjang lebar.

Dihadiri Para Menteri
Pria kelahiran Jombang, Jatim, 14 Juli 1962 itu, merupakan bapak dari tiga anak, tinggal di Jalan KH Bisri Syansuri No 117 RT 010/RW 002 Denanyar, Jombang.

Suami Dra Lilik Umi Nasriiyah itu melalui jenjang pendidikannya di MI Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, MTsN Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, MAN Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang, dan S1 Filsafat dan Sosiologi Pendidikan di IKIP Yogyakarta. Abdul Halim menyelesaikan S2 Manajemen Pendidikan di IKIP Malang.

KH Nuruddin Amin SAg, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara yang hadir dalam upacara wisuda menjelaskan, sejumlah menteri dan pejabat hadir, seperti Menaker Ida Fauziyah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR RI yang juga adik kandung Menteri Desa, Muhaimin Iskandar, dan lain-lain.

Sejumlah kiai dan alim ulama yang tampak hadir yaitu, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Gus Muwafieq, Gus Yusuf Chudlori Tegalrejo Magelang, KH. Muhsin Ghozali dan KH Mas Yusuf Muhajir.

Riyan-sol