blank
Para pekerja sedang melakukan proses pembuatan masker, yang pesanannya semakin meningkat. Foto: Arina Manasika

DEMAK (SUARABARU.ID) – Merebaknya wabah covid-19 membuat sejumlah pengrajin masker di sejumlah tempat kebanjiran pesanan. Sejak pandemi ini melanda, kebutuhan masker semakin meningkat membuat sejumlah pengrajin masker membludak pesanan.

Seperti dialami Muslimin warga Desa Semen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Sejak sebulan terakhir ini, Muslimin kebanjiran orderan pembuatan masker. Menurut Muslimin, terhitung sejak awal pandemi ini, ia mendapat pesanan 1.000 masker dari masyarakat umum dan toko grosir.

Kini masker buatan Muslimin banyak dipasarkan di wilayah. Bahkan, meningkatnya permintaan masker dari pelanggannya membuat Muslimin harus meminta bantuan sejumlah rekan sesama penjahit di Desa Semen untuk memenuhi pesanan.

Sejak merebaknya wabah covid-19 dan kelangkaan masker buatan pabrik, banyak masyarakat melirik masker berbahan kain buatannya. Masker kain selain dipercaya bisa mencegah ada debu yang masuk ke dalam mulut dan hidung.

blank
Meski pada masa pandemi, mesin-mesin ini tetap berproduksi. Tak lagi membuat baju, tetapi masker. Foto: Arina Manasika.

Dipakai Berkali-kali

Produksi masker kain dengan beragam warna, motif dan bentuk menjadi daya tarik tersendiri, kelebihan dari masker kain ini bisa digunakan berulang-ulang.  “Masker buatan kami bisa dibersihkan dengan dicuci setelah dipakai,” kata Muslimin.

Kini sejak virus covid-19 melanda, dalam sehati Muslimin bisa memproduksi 1.500 lembar masker kain.  “Alhamdulillah saat pandemi ini melanda Seiring semakin banyaknya orderan, membuat saya dan istri kewalahan sehingga saya harus meminta bantuan teman sesama penjahit di Desa Semen dan tetangga desa. Saya dibantu 16 penjahit,” ujar Muslimin.

Muslimin yang awalnya menjalani usaha membuat baju dari jasa online shop, setelah beberapa bulan Muslimin memutuskan membuat masker dari bahan kain. Bermula dari menawarkan ke penjual-penjual helm dan sekarang Muslimin menjadi pengusaha masker yang sudah besar.

Lebih lanjut Muslimin mengatakan, bahan yang digunakan untuk membuat masker ada dua jenis kain yaitu katun dan oxford. Soal harga, Muslimin mematok murah saja, yaitu 30.000 per lusin. “Saya berterimakasih bersyukur kepada Allah SWT telah memberikan semua ini kepada saya, sehingga saya bisa membantu memperkerjakan saudara dan tetangga yang terkena PHK dari pebrik karena pandemi covid-19 untuk biaya kehidupan mereka,” ujar Muslimin

Arina Manasika-trs