blank
Rektor UMK Dr Suparnyo (kiri) bersama Wakil Rektor I Murtono saat memberi keterangan pers terkait penerapan protokol kesehatan di kampus UMK. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Universitas Muria Kudus (UMK) mengkonfirmasi satu orang Satpam yang dinyatakan positif Covid-19, kini sudah sembuh. Meski demikian, pegawai itu belum diperbolehkan masuk kerja karena masih harus menjalani isolasi mandiri.

Hal ini dikatakan Rektor UMK Suparnyo dalam konferensi pers dengan awak media Kamis (9/7). “Yang bersangkutan menyatakan sudah siap bekerja lagi. Tapi tidak kami perbolehkan hingga menunggu masa isolasinya selesai pada tanggal 28 Juli,” katanya.

Ia menyatakan, pegawai yang sembuh dari corona itu bertugas sebagai penjaga malam di kampus. Pihaknya juga memastikan, jika pegawai tersebut tertular bukan dari lingkungan kampus.

“Jadi yang bersangkutan sangat minim berinteraksi dengan warga UMK, karena hanya menjaga saat malam hari. Dan sudah dilakukan tracking kepada 26 orang kontak erat dengan pasien hasilnya nonreaktif semua,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan proses sterilisasi di lingkungan kampus, dengan menyemprotkan disinfektan secara berkala. Selama sepekan UMK juga kembali memberlakukan work from home (WFH) untuk keperluan ini.

“Selama WFH dilakukan pembersihan di lingkungan UMK dan penyemprotan disinfektan,”  terangnya.

Baca Juga: Pegawai Universitas Muria Kudus Positif Covid-19

Sementara terkait pendaftaran mahasiswa baru, lanjut Suparnyo, masih tetap dibuka dengan menekankan protokol kesehatan. Petugasnya juga dibuatkan sistem piket secara bergantian.

“Sudah kami perketat lagi protokol kesehatan baik saat PMB ataupun ketika proses sterilisai sudah selesai Jumat (10/7). Setelah itu nanti akan seperti kemarin, civitas akademika dan mahasiswa bimbingan skripsi dan tesis sudah bisa masuk ,” tandasnya.

Tak Pengaruhi PMB

Sementara, Wakil Rektor I UMK, Murtono mengungkapkan pandemi Covid-19 yang terjadi tidak berpengaruhi pada pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru. Bahkan, di masa pandemi ini justru minat mahasiswa baru untuk masuk UMK semakin meningkat.

“Bisa dimaklumi di masa pandemi ini banyak mahasiswa yang khawatir jika harus kuliah di luar kota. Maka sebagai pilihan mereka masuk UMK yang lebih dekat,”tandas Murtono.

Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 1.800 mahasiswa baru yang mendaftar. Jumlah pendaftar tersebut jauh melebihi pendaftar tahun lalu di masa yang sama.

“Gelombang III pendaftaran baru ditutup pada Agustus nanti. Jadi, kemungkinan jumlah mahasiswa baru yang mendaftar akan lebih banyak lagi,”tandasnya.

Murtono menambahkan, di masa perkuliahan baru nanti, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah skenario jika perkuliahan tatap muka belum bisa dilakukan. “Ada banyak yang sudah kami persiapkan jika perkuliahan harus dilakukan secara daring,”tandasnya.

Tm-Ab