blank
Guna mencegah penyebaran virus corona, setiap usai ibadah peralatan dan ruangan gereja di GKJ Plengkung Kota Magelang disemprot menggunakan cairan disinfektan. Foto: Suarabaru.Id/ Yon

MAGELANG, (SUARABARU.ID)- Gereja Kristen Jawa ( GKJ) Plengkung Kota Magelang kembali menggelar kebaktian di gereja, setelah hampir 3,5 bulan ibadah dilakukan secara daring selama masa pandemic covid-19. Ibadah perdana di masa kenormalan baru tersebut untuk pertama kali dilaksanakan Minggu (5/7).

“Dalam pelaksanaan ibadah ini, GKJ Plengkung menerapkan protokol kesehatan seperti jemaat wajib memakai masker sejak dari rumah, mencuci tangan dengan sabun yang disediakan gereja, dan dicek suhu tubuhnya sebelum masuk ke dalam gereja,” kata Pendeta Gledis Yunia Debora Angelita, usai ibadah Minggu , (5/7).

Gledis mengatakan, selain itu gereja juga membatasi jumlah jemaat yang akan mengikuti ibadah, yakni hanya 60 orang setiap kali ibadah dilaksanakan. Pihak jemaat juga menambah jam ibadah yang semula hanya tiga kali menjadi empat kali. Yakni, pada pukul 06.00 WIB, 10.00 WIB , 14.00 WIB dan 18.00 WIB.

Menurutnya, pada ibadah fase I ( ibadah terukur) yang diberlakukan hingga dua bulan ke depan, yakni mulai 5 Juli sampai dengan 31 Agustus mendatang, ibadah tersebut hanya diperuntukkan khusus bagi jemaat GKJ Plengkung saja.

“Ibadah fase terukur pertama ini bisa diperpanjang sesuai dengan kondisi. Dan, jika kondisinya memburuk, kegiatan ibadah di gereja bisa ditunda atau dihentikan,” katanya.

60 Tempat Duduk

blank
Pendeta Gledis Yunia Debora Angelita. . Foto: Suarabaru.Id/ Yon

Ia menambahkan, gereja hanya menyediakan sebanyak 60 kursi untuk jemaat dalam sekali ibadah, sedangkan kapasitas tempat duduk di gereja tersebut sebanyak 200 tempat duduk. Selain itu, ibadah di gereja yang beralamatkan di Jalan Piere Tendean nomor 4 Kota Magelang tersebut, hanya diperuntukkan bagi jemaat yang berusia antara 15 hingga 60 tahun.

Sedangkan untuk jemaat yang berusia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 60 tahun, pihaknya juga menyediakan layanan ibadah secara daring yang bisa diikuti di rumah masing-masing.

Batasan usia yang bisa mengikuti ibadah di gereja tersebut, tidak hanya berlaku bagi jemaat saja melainkan juga berlaku bagi majelis gereja.

Menurutnya, saat ini dari 35 majelis gereja yang ada di GKJ Plengkung terdapat 11 orang majelis yang sementara tidak diperkenankan mengikuti ibadah di gereja, melainkan dapat beribadah secara daring.

“Untuk memfasilitasi jemaat yang tidak bisa mengikuti ibadah di gereja, kami masih melayani ibadah secara daring yang bisa diikuti melalui laman youtube. Begitu juga untuk kegiatan persekutuan doa, persekutuan remaja, pemahaman alkitab dan sekolah minggu juga dilakukan secaran daring baik melalui layanan whatshap grup maupun laman yuotube,” imbuhnya.

Untuk mengurangi penyebaran virus corona di lingkungan gereja, setiap usai ibadah semua peralatan yang ada dan ruangan gereja disemprot dengan cairan disinfektan. Selain itu, pelaksanaan ibadah juga dipersingkat tidak sampai satu jam.

“Meskipun waktu pelaksanaan ibadah dipersingkat, tetapi tidak mengurangi dari esensi ibadahnya,” kata Gledis.

Yon