blank
pedagang daging ayam. foto; dok

TEMANGGUNG,(SUARABARU.ID)– Para pedagang daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Temanggung mengancam akan mogok berjualan, menyusul kenaikan harga daging ayam potong dalam beberapa hari terakhir.

“Sejak empat hari terakhir, harga daging ayam potong mengalami lonjakan yang cukup tinggi, yakni dari semula Rp35.000 per kilogramnya menjadi Rp 42.000 per kilogram,” kata  Nok Sudarti, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Legi Parakan, Kabupaten Temanggung, Kamis ( 2/7).

Darti mengatakan, kenaikan harga daging ayam ku tidak mengetahui secara pasti penyebab melambungnya harga daging ayam  ras tersebut lebih tinggi dibandingkan saat menjelang lebaran kemarin.

Menurutnya, saat menjelang lebaran kemarin, harga daging ayam pedaging  tertinggi hanya mencapai Rp 28.000 saja per kilogramnya.

Ia menambahkan, melambungnya harga daging ayam tersebut membuat sepi pembeli dan menurunkan pendapatannya.

“Kami tidak tahu pasti penyebab naiknya harga daging ayam tersebut. Dan informasi yang kami terima , kenaikan tersebut dipicu karena pasokan dari peternak sangat berkurang,” ujarnya.

Darti mengatakan, sebelum adanya kenaikan harga tersebut, dirinya dalam satu hari bisa menjual sekitar 150 kilogram . Namun, dengan adanya kenaikan harga tersebut, hanya bisa menjual sekitar 50 kilogram daging ayam.

Ia mengatakan, dengan adanya kenaikan harga tersebut, para pedagang daging ayam di sejumlah pasar di Kabupaten Temanggung berencana akan mogok berjualan.

“Para pedagang berencana akan mogok berjualan , bila harga daging ayam terus naik,” ujarnya.

Menurutnya, ancaman mogok berjualan tersebut akan dilakukan, karena dengan naiknya harga tersebut, pendapatan para pedagang mengalami penurunan yang tajam. Yakni,  berkisar 70 persen.

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga daging ayam tersebut.

“Kami berharap agar pemerintah bisa turun tangan untuk menurunkan harga atau menstabilkan harga daging ayam di pasaran,” harapnya.

Yon