blank

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Bank Jateng berupaya membantu peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan, fasilitas KUR tersebut diberikan kepada 10 nasabah UMKM dan nasabah pensiunan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha.

“Fasilitas KUR kami berikan dengan nominal plafon yang bervariasi mulai dari Rp25 juta hingga Rp 270 juta untuk yang tertinggi,” jelas Supriyatno saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk ‘Solusi UMKM Hadapi Pandemi’ di kantor pusat Bank Jateng, Kamis (2/7/2020).

Selain bidang finansial, Bank Jateng juga membantu bidang peningkatan SDM. Yaitu berupa pelatihan manajemen usaha dan literasi keuangan kepada pelaku UMKM.

“Bank Jateng memiliki 25 trainer MBS tersertiflkasi SBFIC dan per 31 Mei 2020 terselenggara 736 kali pelatihan kepada 9.453 pelaku UMKM,” beber Supriyatno.

Adapun bantuan dalam bidang inovasi pemasaran, Bank Jateng memfasiliasi aplikasi marketplace bernama BiMart yang bisa digunakan untuk memasarkan produk dengan transaksi digital melalui Tokopedia, Bukalapak, dll.

“Itulah tiga concern Bank Jateng dalam upaya memperkuat UMKM,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bank Jateng juga bersinergi dengan PT Taspen (Persero) melalui pembuatan buku “Tumbuh Bcrsama Untuk Maju” Layanan Ketaspenan dan Strategi Layanan Melebihi Harapan.

Bahkan, Bank Jateng juga bekerja sama lebih intens dengan BPR BKK dalam bidang pemanfaatan layanan perbankan. Antara lain menyediakan layanan cash management, produk pinjaman, bantuan teknis dan konsultasi.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sangat mendukung program yang sedang dijalankan Bank Jateng beserta mitranya. Menurut dia, untuk menghadapi lesunya ekonomi di tengah pandemi memang butuh gerakan bersama.

“Tantangan kita hari ini adalah membangkitkan ekonomi. Karena sekarang ekonomi benar-benar nyungsep,” ucap Ganjar saat memberikan sambutan di hadapan beberapa pelaku UMKM.

Dia berharap agar UMKM di Jateng bisa tetap survive. Tapi kualitasnya produk yang dihasilkan harus lebih baik. Bahkan kalau bisa tak hanya mencapai pasar tingkat menengah saja.

“Caranya ya kita latih, mulai dari segi produksinya, pengemasan, keuangan, marketingnya, semua diajari. Inilah kekuatan ekonomi yang coba kita bangkitkan sesuai arahan Pak Presiden,” pungkas Ganjar.

Bank Jateng