blank
Petugas saat melakukan penyemprotan disinfektan ke semua bagian pasar Kliwon. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus menggelar penyemprotan disinfektan di semua bagian Pasar Kliwon Kudus, saat penutupan total Jumat (5/6). Penutupan dilakukan lantaran ada satu pedagang yang dinyatakan positif dan meninggal dunia

Dalam penyemprotan tersebut, petugas pasar menyisir semua bagian kios maupun los. Seluruh bagian pasar terutama yang sering terkena tangan tak luput dari cairan disifektan yang disemprotkan petugas.

“Jadi, selama dua hari ini kami lakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh,”tandas Kepa‎la Pasar Kliwon, Sugito .

Menurut Sugito, setelah ditutup selama dua hari, rencananya Pasar konveksi terbesar di Pantura timur tersebut akan dibuka kembali pada Minggu (7/6).

Saat dibuka nanti, pengawasan terhadap pengunjung dan pedagang akan semakin diperketat, dan sebagian besar pintu pasar akan ditutup.

Sugito menjelaskan, untuk total keseluruhan pintu di Pasar Kliwon adalah sebanyak 31 pintu. Tapi, saat dibuka nanti, hanya 12 akses masuk saja yang dibuka.

“Pintu nanti hanya dibuka dari sisi barat, timur, dan selatan pasar,” ucapnya.

Pembatasan pintu masuk sendiri, lajut dia, ditujukan untuk memudahkan pengawasan pengunjung yang datang di area Pasar Kliwon. Karena selama ini, pihaknya cukup kesulitan untuk mengawasi secara menyeluruh.

“Jumlah petugas pasar yang ada saat ini hanya 13 orang. Sehingga penutupan pintu ini akan memudahkan pengawasan kami,” katanya.

Pihaknya pun akan mempertegas aturan dengan menegur dan tidak memperbolehkan pengunjung masuk ke area pasar apabila tidak membawa masker.

“Pengunjung, pedagang‎ dan semua yang beraktivitas di pasar harus menggunakan masker,” ujarnya.

Sedang selama penutupan dua hari ini, pihaknya akan memaksimalkan penyemprotan pasar menggunakan cairan disinfektan. ‎Sehingga pada saat aktivitas pasar kembali normal, kondisi pasar sudah terbebas dari virus.

Terlebih pada bulan lalu, ‎seorang pedagang Pasar Kliwon terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia pada 2 Mei 2020.

“Pedagang itu punya dua kios di blok A dan D. Sejak 21 Mei 2020 lalu pedagang itu sudah tidak berjualan,” jelasnya.

Tm-Ab