blank
Rembug desa yang dihadiri Forkompimcam Kunduran dan Satgas Covid-19 Kabupaten Blora, perangkat desa dan tokoh desa Buloh, pihak keluarganya pasien keukeuh minta isolasi mandiri di rumahnya. Foto : SB/Ist

BLORA (SUARABARU.ID) – Pasien covid-19 yang kabur dari klinik Bakti Padma, M. Muda’i Imron (18), enggan kembali ke rumah sakit (klinik) rujukan, dan kini lebih memilik di rumah orang tuanya, Desa Buloh, Kecamatan Kunduran, Blora, Jawa Tengah.

Tawaran Camat Kunduran, Hartanto Wibowo, agar kembali menjalani perawatan (isolasi) klinik Covid-19 dibawah naungan Pemkab ditolak, dan remaja yang mondok di Temboro, Magetan, Jawa Timur itu lebih memilih isolasi mandiri di rumahnya.

“Forkompimcan Kunduran sudah melakukan pendekatan dengan keluarga Imron, tapi mereka memilih isolasi mandiri,” jelas pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, Jumat (5/6/2020).

Lilik menambahkan, Pemkab melalui Camat Kunduran sudah berembug dengan pemerintah Desa Buloh dan keluarga pasien, dengan harapan pasien covid-19 kembali ke klinik, namun pihak keluarga menolak.

“Kami sudah edukasi, sudah melakukan upaya persuasif, tapi keluarga tetap ingin isolasi secara mandiri di rumahnya,” tambah Plt Kepala Dinkes setempat.

Lantaran pihak keluarga dan pasien menolak perawatan di klinik covid-19 dan memilik isilasimandiri, nanti akan diawasi bidan desa serta satgas covid-19, dengan harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

blank
Terkait pasien Covid-19, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Kunduran, Kabupaten Blora, hadir dalam rebug desa dengan pemerintah desa (Pemdes) Buloh di rumah kades setempat. Foto : SB/Ist

Positif Covid-19

Dijelaskan Lilik Hernanto, pasien yang kabur dari klinik Bakti Padma itu, sudah dilakukan Swab-Test sebanyak empat kali yang hasilnya masih positif tertular Covid-19.

Jika harus diisolasi mandiri dirumah, lanjutnya, maka satu keluarga yang tinggal bersama pasien tidak boleh keluar rumah, dan ada protokol kesehatan yang harus dilaksanakan.

“Seseorang yang sudah terjangkit covid-19 bisa sembuh, tapi juga memerlukan support dari keluarga dan warga, mudah-mudahan Imron segera terbebas covid-19,” kata Lilik Hernanto.

Ditambahkan Plt Kepala Dinkes, memang ada pasien covid-19 yang isolasi mandiri di rumahnya juga sembuh, namun harus patuh dengan protokol kesehatan yang benar, tepat dan ketat.

Diperoleh informasi, Camat Kunduran, Hartanto Wibowo, didampingi Kapolsek Iptu (Pol) Lilik Eko Sukaryono dan Danramil Lettu Sugianto, menggelar pertemuan dengan pemerintah desa (Pemdes) Buloh di rumah Kades setempat.

Pertemuan yang dihadiri Satgas Covid-19 Kabupaten Blora, tokoh agama, tokoh Desa Buloh dan perwakilan keluarga pasien, gagal mengarahkan pasien kembali ke klnik, karena keluarganya keukeuh minta isolasi mandiri di rumahnya.

Diberitakan sebelumn ya, satu pasien covid-19 yang melarikan diri saat menjalani isolasi (perawatan) di Klinik Bhakti Padma, ternyata pulang ke rumah, dengan alasan kangen sama orang tua dan saudaranya.

Pasien itu masih berusia remaja berasal dari Desa Buloh, Kecamatan Kunduran, Blora. Pasien tersebut tercatat masuk dalam data klaster Temboro (santri yang mondok di Temboro, Magetan, Jatim, Red).

Pasien tersebut pergi meninggalkan klinik Kamis (4/6/2020) pagi hari, dan sejumlah petugas gabungan sempat melakukan pencarian, menggali informasi dengan keluarganya, terakhir diketahui pulang ke rumah orang tuanya (ortu).

Sebelum sampai ke rumah orang tuanya, pasien itu sempat terpantau di wilayah Tempelan, Kota Blora, beberapa lokasi di kota sate, dan terpantau di wilayah Kota Kecamatan Kunduran.

Diperoleh informasi, hingga Kamis (4/6/2020), jumlah kasus Covid-19 di Blora telah mencapai 30 orang, saat ini 22 orang di antaranya masih dirawat, meninggal tiga orang, sembuh lima orang dan rapid test reaktif 128 orang.

Wahono-trs