blank
Kepala Unit Donor Darah Pusat PMI Dr dr Ria Syafitri E.G.M. Biomed. Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)- Palang Merah Indonesia (PMI) pusat mengatakan pasokan darah di lembaga kemanusiaan tersebut setelah Lebaran mulai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta rumah sakit di Tanah Air.

“Walaupun memang secara umum pasti masih kekurangan pasokan darah, namun kita, Alhamdulillah tetap dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit,” kata Kepala Unit Donor Darah Pusat PMI Dr dr Ria Syafitri E.G.M. Biomed saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pemenuhan kebutuhan stok darah tersebut dapat dilakukan sebab memang permintaan atas darah juga menurun akibat terdampak COVID-19.

Penurunan permintaan tersebut disebabkan memang masyarakat yang sakit juga berkurang, kegiatan operasi yang direncanakan berkurang, permintaan rumah sakit berkurang sehingga kebutuhan untuk transfusi juga berkurang.

Di sisi lain, ia mengakui pasokan darah PMI memang masih kurang dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Hal itu menjadi kendala terutama pada dua pekan sebelum dan dua pekan sesudah lebaran, ditambah pula dengan kondisi pandemi global COVID-19.

“Namun sebenarnya tanpa ada COVID-19 pun stok darah kita juga kadang terganggu saat mulai memasuki Ramadhan dan ini berimbas pada kegiatan donor darah,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla telah mengambil kebijakan dengan mengajak unsur TNI-Polri serta pemerintah daerah se-Indonesia melakukan donor darah sehingga kebutuhan untuk rumah sakit dapat tercukupi.

Selain melalui pengambilan kebijakan tersebut serta memanfaatkan sosialisasi melalui media sosial, PMI juga menyiasati dengan meminta jika ada masyarakat yang membutuhkan darah, keluarga bersangkutan juga bisa turut serta menjadi pendonor.

“Sekaligus pula menyosialisasikan agar keluarga pasien tersebut dapat donor darah secara rutin,” kata dia.

Langkah tersebut diambil sebagai upaya agar stok darah PMI dapat terus terjaga serta memenuhi kebutuhan masyarakat luas serta permintaan rumah sakit di Tanah Air.

Bahkan, setiap harinya sebanyak 224 UDD PMI se-Indonesia terus saling berkoordinasi dan melaporkan stok darah ke UTD Pusat sehingga jika ada yang kurang atau ada yang berlebih akan saling membantu.

Secara umum, kebutuhan stok darah nasional per tahun ialah sekitar empat hingga lima juta kantong darah. Untuk gambaran terkini, daerah yang kekurangan umumnya Indonesia bagian timur.

Untuk tahun lalu, ujar dia, PMI dapat memenuhi 92 persen dari total keseluruhan. PMI mengumpulkan sekitar 3,3 juta kantong, kemudian dengan diolah beberapa komponen bisa mencapai empat jutaan kantong.*

Ant/Muha