blank
Tenaga medis ujung tombak penanggulangan covid-19. Harus dipastikan mereka tidak terpapar virus corona. (Foto : Hadepe)

Jepara (SUARABARU.ID) – Karena temuan kasus covid-19 di Jepara yang mencapai 16 orang dan adanya  penularan dari pasien covid – 19 Jepara terhadap warga lokal, maka Kementerian Kesehatan memasukkan Jepara sebagai daerah dengan status Transmisi Lokal, bukan lagi sebagai daerah terjangkit.

Hasil verifikasi Kemenkes  ini dapat dilihat pada website infeksiemerging.kemkes.go.id. Daerah atau area yang dimasukkan sebagai wilayah transmisi lokal adalah daerah yang ada kasus positif covid-19 dan terbukti kasus tersebut adalah hasil penularan dari kasus positif di daerah itu.

Kondisi ini ditambah angka PDP Jepara yang mencapai 100 orang lebih,  14 diantaranya meningal dunia serta temuan 60 orang lebih sebagai reaktif covid dalam pemeriksaan rapid test masal.

blank
Cuci tangan dan pakai masker harus menjadi pola perilaku baru warga,

Terhadap peningkatan status yang dirilis oleh Kemenkes ini menurut  dr Vita Ratih Nugraheni,   M.Kes, Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan DKK Jepara mengungkapkan, ada banyak dampak yang ditimbulkan.

“Salah satu contoh adalah jika ada orang yang datang dari Jepara sebagai daerah transmisi lokal, maka langsung ada kewaspadan terhadap kehadiran orang tersebut. Sama dengan warga yang datang dari Jakarta atau Surabnaya,” ujar dr Vita  menjelaskan.

Oleh sebab itu ia mengajak warga Jepara untuk lebih sungguh-sungguh mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan. “Jangan panik namun jangan menganggap remeh persoalan covid-19,” pintanya.

Sementara itu, dr Tri Adi Kurniawan, Sp.Paru, M.Kes, FISR yang juga Ketua Tim Pengendalian  Covid 19 RSUD RA Kartini Jepara menjelaskan,  dengan masuknya Jepara sebagai daerah transmisi lokal, maka saat ini kita sudah masuk wilayah red zone atau zona merah. Hingga ketika kita datang ke suatu daerah lain, kita akan diwaspadai atau diperlakukan khusus,” ujarnya.

Menurut dokter spesialis paru ini, dalam kondisi seperti ini kita harus lebih ketat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. “ Physical distancing, sering cuci tangan, mandi dan ganti pakaian jika baru datang bepergian, pakai masker jika keluar, hindari kerumunan jarak dekat, menjaga gizi dan selalu berdoa,” ujarnya.

Test Bagi Petugas Medis

Setelah dilakukan pemeriksaan rapid test masal agresif terhadap 800 orang lebih warga Jepara dengan hasil hampir 70 orang reaktif covid-19, menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Jepara, dr M. Fahruddin akan segera dilakukan pemeriksaan swab Selasa dan Rabu depan.

Tempat pengambilan spesimen akan dilakukan di RS Rehatta dan RS PKU Mayong. Sedangkan pemeriksaan laborat akan dilakukan di RSUD RA Kartini dan laboratorium lain yang ditunjuk.  “Dengan demikian dapat segera dipastikan apakah yang bersangkutan positif covid atau bukan,” ujarnya.

Menurut M. Fahruddin, saat ini GTPP juga sedang merencanakan untuk melakukan  rapid tes terhadap kurang lebih 500 petugas medis dan relawan  yang ada di Jepara. “Mereka yang saat ini berada di garis depan. Karena itu juga harus dipastikan mereka tidak terpapar virus corona” ujarnya.

Hadepe / Ulil Abshor

blank

blank

blank