blank
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemerintah Republik Indonesia menggaungkan new normal atau kehidupan normal baru, dengan menunjuk 25 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia untuk melaksanakannya, di tengah pandemi global Covid-19 yang masih berlangsung.

Meski tidak menjadi bagian dari 25 Kabupaten/Kota yang ditunjuk, Pemkab Wonosobo tetap bersiap menghadapi kehidupan normal baru di masyarakat. Wabah virus Corona harus dihadapi dengan pola hidup baru yang lebih sehat dan bersih.

Guna menghadapi kehidupan normal baru di masyarakat, Pemkab Wonosobo mengadakan rapat koordinasi semua pimpinan OPD yang dipimpin langsung oleh Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, di Ruang Mangoenkoesoemo Gedung Setda setempat.

Saat memimpin rapat Bupati Wonosobo menyampaikan new normal atau normal baru bukanlah hal yang mudah. Butuh penyesuaian dan kesiapan jajaran Pemerintah Kabupaten/Kecamatan/Desa/Kelurahan dan semua elemen masyarakat

“Wonosobo tidak akan gegabah untuk melaksanakan normal baru, karena secara grafik kasus Covid-19 di daerah pegunungan ini belum mengalami penurunan kasus, meski yang sembuh dari virus Corons juga terus mengalami peningkatan,” jelasnya.

Menurut Eko Purnomo, untuk melaksanakan kehidupan normal baru harus ada indikasi dan prasyarat yang menjadi ketentuan dari pemerintah pusat maupun dari WHO. Perlu persiapan matang dan kesiapan semua pihak untuk melaksanakan kehidupan normal baru.

blank
Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo.( Foto : SB/Muharno Zarka)

Grand Desain

Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo juga menyampaikan Wonosobo harus bersiap menghadapi normal baru. Pemerintah di semua tingkatan dan semua elemen masyarakat harus bisa menyesuaikan dengan budaya hidup baru di tengah ancaman Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.

“Meski wonosobo tidak termasuk kedalam 25 kabupaten/kota yang ditunjuk oleh pemerintah pusat saat ini, tetapi harus bersiap diri menghadapi normal baru. Sebab jika nanti ditunjuk untuk melaksanakan normal baru, sudah harus siap dan tidak tergopoh- gopoh menghadapinya,” jelas dia.

One Andang menambahkan dalam kehidupan normal baru, perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktifitas keseharian secara normal dengan tetap menerapkan protokal kesehatan secara ketat guna mencegah terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

“Sebelum kehidupan normal baru diterapkan di masyarakat, instansi pemerintah harus memberikan contoh terlebih dahulu, sesuai arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Warga harus bisa berdamai dengan virus Corona tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” tegasnya.

Untuk menghadapi kehidupan normal baru, Pemkab Wonosobo juga sudah menyiapkan grand design normal baru dengan tajuk “Tidak Terpapar, Tidak Lapar dan Tidak Kerkapar”. Tetap ada upaya pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19, peningkatan imunitas warga, pemulihan ekonomi dan aktifitas warga lainnya.

“Diharapkan setiap perangkat daerah mulai bersiap menyusun konsep protokol kehidupan normal baru pada kegiatan di area dan lembaga publik sesuai dengan tugas dan fungsinya masing masing,” jelas One Andang.

Sambil menunggu beberapa ketentuan normal baru yang ditetapkan pemerintah pusat, imbuhnya, setiap perangkat daerah harus bergegas, minggu pertama bulan Juni telah menyiapkan konsep protokol kehidupan normal baru tersebut. Pada tahapan penyusunan harus melibatkan unsur masyarakat sipil dan dicoba untuk disimulasikan.

“Seluruh perangkat daerah di Pemkab Wonosobo harus lebih kreatif dan inovatif agar layanan publik dapat tetap diberikan secara optimal kepada masyarakat. Pencegahan penularan dan penyebaran virus Corona pun tetap bisa dilaksanakan,” pintanya.

Muharno Zarka/mm