blank
Suasana Pasaraya Luwes Purwodadi yang masih ditutup sampai dinyatakan boleh beroperasi kembali. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebanyak lima karyawan Pasar Raya Luwes Purwodadi yang dinyatakan reaktif pada tes rapid, Sabtu (23/4/2020) kemarin, saat ini tengah menjalani karantina. Kelimanya diisolasi di RSUD Ki Ageng Selo Wirosari dan sudah dilaksanakan tes swab.

BACA JUGA ‘Luwes’ Purwodadi Ditutup Sementara, 5 Karyawan Reaktif ‘Rapid Test’

Hal tersebut dinyatakan juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Grobogan , dr Slamet Widodo. Dikatakan Slamet, usai dilaksanakan tes rapid pada Sabtu kemarin dilanjutkan dengan tes cepat (rapid test)  massal sebanyak 207 karyawan Luwes, Selasa (26/5/2020). Mereka yang sudah menjalani tes tersebut hasilnya non-reaktif.

Adanya hasil non-reaktif dari tes rapid tersebut membuat Pasaraya Luwes Purwodadi siap beroperasi. Namun, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Grobogan meminta tim manajemen mematuhi anjuran Pemkab Grobogan.

‘’Kami minta tutup sementara dulu, karena ada lima yang menunggu hasil swab-nya. Mereka sudah diisolasi di RSUD Ki Ageng Selo Wirosari. Kalau hasilnya negatif, nanti akan dipertimbangkan, apakah bisa dibuka kembali atau tidak,” kata Slamet Widodo, Rabu (27/5/2020).

Slamet Widodo menjelaskan, kejadian tersebut menjadi pelajaran bersama supaya semua elemen masyarakat benar-benar menaati protokol kesehatan. Penanganan Covid-19 merupakan tanggungjawab dan tugas bersama untuk menanggulanginya.

Terkait kasus covid-19 di Grobogan, saat ini sedang menuju terkendali. Namun, ada hal yang perlu diwaspadai sebab masa pendemi yang masih belum tuntas membuat aktivitas terbatas dan masyarakat jenuh.

‘’Harus disikapi bersama supaya jangan sampai lengah. Semuanya ikut bertanggungjawab. Jangan sampai terjadi peningkatan kasus lagi. Karena saat ini di Grobogan sudah menuju titik terkendali,” kata Slamet.

Karyawan Lain Nonreaktif

Sementara itu, HR Manager Luwes Grup, Bengawan Tejo Handoyo mengatakan pihaknya mengaku lega sebab hasil rapid test yang dilakukan pada Selasa (26/5/2020) kemarin, tidak ada penambahan karyawan yang dinyatakan reaktif.

‘’Sebelumnya, ada kekhawatiran dan teman-teman pada bingung karena ada lima yang reaktif saat rapid test acak, Sabtu (23/5/2020). Jadi kami berinisitatif dan meminta agar dilakukan rapid test pada seluruh karyawan, SPG, dan kemitraan (26/5/2020). Hasilnya semuanya nonreaktif, tinggal menunggu hasil swab lima karyawan tersebut,” kata Bengawan.

Selain mengajukan rapid tes yang dilaksanakan kemarin, juga diadakan penyemprotan disinfektan. Dengan demikian, pihak manajemen Pasaraya Luwes dapat mengembalikan kepercayaan pada masyarakat.

‘’Kami sebenarnya sudah siap jalan. Karyawan sudah dinyatakan sehat berdasarkan rapid test. Tempat sudah dibersihkan dengan penyemprotan disinfektan. Tinggal menunggu konfirmasi dari gugus tugas dan izin Bupati. Kalau diizinkan kami sudah siap jalan,” ujar Bengawan.

Terkait dengan pelaksanaan rapid test massal kemarin, Bengawan menjelaskan pembiayaan ditanggung perusahaan. Termasuk SPG yang bertugas di Pasaraya Luwes Purwodadi.

“Memang tadi juga ada yang bertanya ke saya seperti itu. Rapid test ini sepenuhnya dibiayai perusahaan,” jelas Bengawan, kemarin.

Hana Eswe.